Tafsir terhadap kerinduan berbeda-beda, tergantung dari falsafah kerinduan masing-masing penafsir. Tafsir pertama oleh para kaum asmara konservatif, yaitu mereka-mereka yang sedang jatuh cinta. Menganggap kerinduan amat sangat penting bagi setiap perjalanan kisah kasih, kerinduan menjadi simplifikasi defenisi cinta yang begitu rumit, cinta tidak bisa dipelajari karena dia bersumber dari hati, semua yang bersumber dari pikiranlah yang bisa dipelajari, makanya rindu hadir. kerinduan adalah buah yang akan kita petik ketika jatuh cinta. Kerinduan itu tentang jarak, ketika kamu sering memikirkan scenario yang pada akhir ceritanya kamu bertemu dengan dia, itulah kerinduan. Pada tingkat yang lebih tinggi, kerinduan adalah system alaram alamiah yang ditujukan untuk membuatnya kembali. Kerinduan cenderung dianggap mempertegas eksistensi dari cinta.
KEMBALI KE ARTIKEL