Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Permasalahan Dana Alokasi Umum

11 Desember 2014   04:55 Diperbarui: 4 April 2017   17:02 3703 0

Suatu sistem  tidak ada yang abadi segalanya pasti mengalami perubahan, reformasi, hingga revolusi. Fase ini telah dirasakan dan coba dilalui bangsa Indonesia menuju arah yang lebih baik. Inilah tujuan reformasi dihembuskan kedalam nafas-nafas mahasiswa serta agen-agen perubahan lainnya yang telah lama terbelenggu dalam sistem otoriter. Reformasi dimulai ketika media diberi ruang yang luas untuk ‘bersuara’ atau lebih dikenal dengan kebebasan pers, karena ada yang beranggapan bahwa media menjadi pilar keempat dalam demokrasi. Demokrasi yang disuarakan dalam gerakan reformasi sebagai antithesis dari sistem otoriter, maka para pakar, ilmuwan, aktivitis dan stakeholder berusaha merumuskan sistem pemerintahan yang ideal dengan tetap mengutamakan demokrasi. Berbicara demokrasi teringat kata-kata karya soekarno bahwa demokasi akan kita ‘gali’ sendiri seperti halnya pancasila, demokrasi kita bukan demokrasi ala amerika. Hegemoni demokrasi inilah kemudian menghasilkan suatu sistem baru dalam tatanan pemerintahan di negara Indonesia yaitu desentralisasi. Sebagian masyarakat berpandangan bahwa sistem desentralisasi merupakan jawaban dari permasalahan sentralisasi pemerintahan yang cenderung ototriter.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun