Aku terkejut dan spontan melempar selimut saat Ika membanting pintu. Mata kami bertemu sudut bibirnya tertarik. Dia sengaja. Kujatuhkan tubuhku dan kembali menarik selimut namun Ika kembali memukul-mukul pintu tanpa ampun, juga tanpa teriakan namun senyum setannya semakin lebar. Sial. Aku menarik selimut dan mencari ujungnya. Saat selimut sudah terlipat rapi Ika tak lagi di ambang pintu. Dia sudah kembali ke dapurnya.
KEMBALI KE ARTIKEL