Jadi semalam, sepulang dari kerjaan saya langsung tepar, niatnya tepar sampai pagi. Tapi apa daya ketukan halus di pintu memaksa saya untuk bangkit.
Hanya dua kemungkinan Bibi mengetuk kamar saya; menagih uang kost dan menyerahkan paket. Berhubung bayar uang kost awal bulan, berarti ketukan itu pertanda ada paket.
Begitu pintu saya buka, Bibi tersenyum, “Paket Neng,” Bibi menyerahkan paket itu sambil bertanya, “buku ya?”. Saya tersenyum sambil mengamati paket yang dibungkus dengan rapi, menimangnya, dan memperhatikan nama pengirimnya, “Pratama Setya”. “Iya Bi, terima kasih Bi.” Bibi pamit dan aku menutup pintu dibelakangku. Alisku bertaut.
Siapa Pratama Setya?
Paket ini benar-benar ditujukan kepada saya. Jelas sekali nama saya dituliskan di sana, penerima: Conni Aruan. Alamatnya pas mantab. Pengirimnya? Saya sama sekali tidak mengenalnya. Saya rasa saya tidak punya kenalan bernama Pratama, baik di dunia nyata atau di dunia maya. Saya juga merasa tidak ada memesan buku bulan ini. Lagi, saya tidak pernah memberikan alamat saya kepada Pratama Setya.
Paket itu benar-benar membuat penasaran. Ingin segera merobek pembungkusnya. Tapi saya urung. Saya memutuskan mandi dulu. LOL :-P (Kalian tahu kan? Jekardah dingin sekali sepanjang hari, hujan tiada henti membasahi bumi pertiwi. Haghag)
-
Saking rapinya pembungkus paket itu, tangan saya kepayahan merobek pembungkusnya. Jadi saya menggunakan cutter. Pelan-pelan saya sayat pembungkusnya –jangan sampai mengenai isi paket. Ada note berbunyi, “gambar di balik kertas ini jangan dibuang.” Ok. Saya mengamati gambar itu, semacam peta. Peta yang mengingatkan saya dengan Bilbo Baggins, Frodo Baggins, Shire, Middle Earth, Orc, Pippin, Gandalf, si tampan Legolas, dll. :D
Dan inilah isi paket itu saudara-saudara.Sebuah buku dengan tebal 600 sekian halaman. Sampul depannya sangat menggoda. Sebuah pintu kaca tertutup di ujung lorong, yang menyajikan sebuah dunia yang bersinar dan hijau di luarnya.