Memaki langit malam yang sungguh indah.Langit malam yang bersih,bulan dengan warna kuning yang sempurna seperti permen madu yang sering diberikan Bobby kepadanya.Mulutnya mencibir pasangan-pasangan kekasih yang dimabuk cinta yang berserak disepanjang jalanan.Semuanya itu melengkapi sakit gadis muda itu.
___
“Tai tai tai!!!!! Tai itu cinta!!!”
Sonie mengacak-acak semua benda dikamarnya.Airmatanya mengalir begitu saja.Ia merampas kasar semua foto yang dipajang dikamarnya,dan menyobek-nyobek foto itu dengan liar,melempar ke udara kamarnya yang pengap,hingga potongan kecildari foto itu menyebar kemana-mana,dan menjatuhkan badannya ke tempat tidur, meringkuk seperti udang.Ia terlihat sangat frustrasi.Jari-jarinya yang lentik mencengkeram seprei tempat tidurnya.
“Arrrrgggggghhhh.... sakit banget!!!!” teriaknya,tangan Sonie mulai bertindak diluar kendali,tangan itu menjambak rambutnya,dan memukul-mukul dadanya.Rasa sakit itu sudah terlalu dalam menyakitinya.Setelah energinya habis untuk semua rasa itu.Sonie,terdiam terlentang dikasur dengan mata yang menerawang.Pandangan itu kosong.Hingga mata itu terpejam dalam lelah,airmata satu satu masih mengalir dari sudut matanya.
____
Kisah sebelumnya.
Sore yang cerah dengan matahari yang masih ceria memancarkan sinar hangatnya.Sonie yang baru selesai mandi bersenandung ria sambil memilih baju yang akan dipakai untuk bertemu dengan seseorang yang istimewa.Cukup lama memilih pakaian yang cocok,akhirnya jatuh pada rok berwarna krem,dengan model berlipat-lipat dengan panjang dibawah lutut.Atasan kaos merah bercorak goresan-goresan hitam.Dia berputar dengan tangan kanan memegang roknya di depan kaca.”Manis” gumamnya dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.Dilanjutkan dengan menepuk-nepuk pelan bedak diwajahnya,dan mengoleskan lipgloss di bibinya yang tipis.Dia mengamati wajahnya sebentar,”cantik” lagi dia bergumam sendiri.Dan sekarang dia bingung dengan rambut keritingnya,dia mencoba mengikat,gak cocok,kemudian menyematkan jepitan-jepitan lucu,tapi terkesan aneh,melepasnya lagi,terakhir dia biarkan saja rambut keritingnya tergerai,agak berantakan tapi cukup berseni.Kembali memandangi dirinya didepan cermin,dan jempolnya teracung untuk gadis dikaca itu.”Keren”.Sonie menyelempangkan tas dibahunya.Dan memakai sepatu kets merah,dia keluar dari kamarnya,dan mengunci pintu dibelakangnya.
“Sonie..yang mau berkencan,cantik banget lu !” goda Sisca sambil memperhatikan dandanan Sonie.Teman-teman perempuannya yang lain juga membenarkan ucapan Sisca.
“Bener cantik? Gak berlebihan?”tanya Sonie memastikan
“Siiippp,cantik Son!” Sisca meyakinkan
“Yeaaahhh!!! Wish me luck ladies!”teriak Sonie bersemangat,sambil menuruni tangga.Meninggalkan teman-temannya yang asik dengan gosip terbaru selebritis kesukaan di balkon.
____
Di taman,Sonie terlihat gugup.Berulangkali melirik jam tangannya dan menghela napas mencoba menenangkan diri.Hingga sosok yang sangat dikenalinya perlahan mendekat kearahnya.Senyum itu semakin lebar,atau lebih tepatnya tertawa tertahan menahan gejolak didadanya.Semakin dekat sosok itu,baru Sonie menyadari ada perempuan berjalan disampingnya.Dan mereka terlihat memiliki satu sama lain.Bobby menggengam erat tangan perempuan itu.Semakin dekat,semakin jelas.Dan kini mereka berhadapan satu sama lain.
“Sudah lama Son? Maaf ya, Nur pengen ikut.Jadi gue nungguin dia dulu” Bobby menjelaskan alasan keterlambatannya itu.
Sonie memandangi perempuan itu.Perempuan yang dengan sempurna menutupi auratnya,sholehah.Cantik.Kacamata yang bertengger di hidung mancungnya membuatnya sangat menarik.Eyeliner yang sempurna menegaskan mata indahnya.Cantik sekali.Siapa dia? Sonie bertanya-tanya dalam hati.
Bobby memecah kebisuan itu dengan mengenalkan perempuan cantik disampingnya.
“Ohya Son,kenalkan.Nur.Pacar gue.Nur,kenalkan Sonie,teman gue”
Sonie merasa dihantam benda keras,limbung.Sonie hanya mematung,matanya memerah perlahan.Perempuan cantik itu menyalam Sonie.
“Halo.. saya Nur,apa kabar?”
Sonie semakin kacau,selain sholehah ternyata santun berbahasa.Tanpa ekspresi Sonie balas menyalami perempuan itu.
“Hai,gue Sonie”jawab Sonie datar.
Setelah itu keadaan jadi sangat canggung satu sama lain.Sonie tak tahu harus berbuat apa dihadapan pria pujaan hatinya dan kekasihnya.Sedangkan Bobby dan Nur,bercanda ringan di sampingnya
“Son,jalan kemana kita? Atau nyari makan dulu nih?”Tanya Bobby memecah kesunyian dan sakit yang menghantam Sonie sejak beberapa menit yang lalu.
“Hah,apa?” Tanya Sonie bingung,ia tidak menyimak perkataan Bobby barusan.
“Yaah,ngelamun deh dia,mau makan dulu atau langsung jalan aja?”tanya Bobby untuk kedua kalinya.
“Terserah lu aja” Jawab Sonie tak bersemangat
“Ok,langsung jalan aja ya,biar gak kemalaman pulangnya”Bobby memutuskan
Bobby dan Nur berjalan didepan,sementara Sonie mengekor dibelakang.Menatap sepasang kekasih yang baru saja mengoyak hati merah jambunya.Setelah berjalan cukup jauh,menuju halte bus.Sonie merasa tak kuat untuk menjalani semua itu,dia berhenti.Hanya berdiri di trotoar jalan.Hingga Bobby menyadari,tak ada Sonie dibelakang mereka.Bobby mencari dan matanya melihat Sonie yang hanya berdiri di trotoar dua puluh meter dibelakang mereka,diam.Bobby dan Nur menghampiri Sonie.
“Son,lu kenapa sih? Yuk?”Ajak Bobby,sementara Nur,mengamati Sonie.Dan merasa adayang salah dengan semuanya.
Sonie menatap Nur tajam,dan kemudian berganti menatap Bobby.
“Bob,gue mau ngomong.Eh,pinjam cowok lu sebentar” Sonie mulai dikuasai cemburu buta.
Dengan anggukan Nur,Sonie menyeret Bobby menjauh.
“Apaan sih Son,lu kenapa sih? Aneh banget,lu yang ngajak jalan,lu yang aneh!” Bobby tak terima diperlakukan kasar oleh Sonie.
“Lu,yang kenapa! Gue ngajak lu jalan! Lu doank yang gue ajak,bukan ditemenin cewek lu!!”
“Lha,dia cewek gue.Kenapa lu yang keberatan.Masalah buat lu?!”
Emosi mulai meninggi satu sama lain.
“Lu gak mikirin perasaan gue Bob! Tega baget lu sama gue!”
Bobby terdiam,setelah menyadari penyebab sikap aneh Sonie.Saat airmata Sonie mulai menetes satu persatu.Bobby mulai salah tingkah.Orang-orang yang lalu lalang mulai melirik curiga.
“Bob,kenapa lu gak bilang kalo lu udah punya cewek”Tanya Sonie putus asa
“.............”
“Kenapa lu perhatian sama gue?”
“Ya iyalah,lu teman gue.Salah gue perhatian sama lu?!”
“Salah bego!! Salah banget!!” Teriak Sonie memecah sore yang mulai menjemput malam.
“Salah dimananya sih?! Itu wajar kali sesama teman perhatian! Lu yang bego! Teramat bego!”
Sonie gelap mata dimaki begitu,tak sadar dia melayangkan tinjunya ke hidung Bobby hingga cairan merah mengucur dari hidung Bobby.
Nur yang melihat kejadian itu dari kejauhan berlari menghampiri Bobby,dengan segera mengeluarkan tisu dari tasnya mengelap cairan merah itu,dan memberikan pandangan mematikan kepada Sonie.
“Mampus lu!! Seharusnya lu tau etika! Kalo lu udah punya cewek harusnya jaga jarak sama cewek lain.Cara lu sama gue itu ngasih harapan ke gue.Tau gak lu? Gue cinta sama lu! Lu nyadar gak? Lu ngerasa gak?!” Teriak Sonie dengan air mata bercucuran.
Nur terkejut dengan pengakuan itu.Tak bisa berbuat apa-apa.Dia hanya diam memberi jarak untuk Sonie dan Bobby.
“Bob,gue sakit...sakit banget.Tega lu sama gue.Harusnya dari awal lu ngomong ke gue.Lu udah punya Nur.Lihat gue sekarang Bob,kacauuuuu...” Sonie terisak-isak,dia tidak perduli dengan mata-mata yang mulai menikmati tontonan gratis,langsung lagi.
Sonie diam sejenak,menenangkan diri.
“Bob,maaf... Coba sini gue lihat hidung lu.”
Bobby manut dan menengadahkan wajahnya.Sonie perlahan membersihkan darah yang mulai mengering di hidung Bobby.
“Maafin gue Bob”Pinta Sonie sambil memandang dalam mata Bobby.Bobby membalas dengan senyum.
“Tuh,Nur udah nungguin lu.Gue jalan duluan ya”
Melangkah perlahan,menyeret beban dihati.Sonie meninggalkan sepasang kekasih itu.Memaki langit malam yang sungguh indah.Langit malam yang bersih,bulan dengan warna kuning yang sempurna seperti permen madu yang sering diberikan Bobby kepadanya.Mulutnya mencibir pasangan-pasangan kekasih yang dimabuk cinta yang berserak disepanjang jalanan.Semuanya itu melengkapi sakit gadis muda itu.
____
Disudut bar kecil itu Sonie terlihat berantakan,rokok disudut bibir,dan segelas besar bir yang sudah tinggal setengah.Sonie seperti kesetanan menghisap rokok,dalam sejam duabelas batang habis dihisap gadis yang baru saja memasuki umur dua puluh tahun itu.Airmatanya yang tak menunjukkan tanda-tanda berhenti membuatnya jadi perhatian di bar itu.Setelah menenggak isi gelas besar itu sampai tandas.Sonie mulai merasakan sensasi ringan pada jiwanya,melayang,hingga alam bawah sadarnya memerintahkan untuk segera pulang.Setengah sadar Sonie mulai mencari-cari nama Sisca pada daftar kontak di ponselnya.Begitu menemukan nama Sisca pada ponselnya,Sonie langsung menekan tanda panggil.Menunggu sebentar,hingga panggilan tersambung Sonie menaikkan kedua kakinya keatas meja dan menyilangkan.
“Halo Sis,gue hancurrrrrrr... Sis.Jemput gue di bar biasa ya..cepet sebelum gue bunuh diri”
Tuuut tuuut tuut.Panggilan langsung diputuskan oleh Sonie sebelum Sisca menjawab dari seberang sana.
“Maaf mbak,tolong kakinya diturunkan” Tegur pelayan di bar itu.Tapi pelayan ini mungkin menegur tamu yang salah,karena Sonie dalam keadaan mabuk berat.
“Eeehhh,kaki gue mau kemana masalah buat loe? Gue tamu.Tamu adalah raja.So,gue raja donk? Ngapain lu perintah gue?! Gue yang harusnya merintah lu! Karena lu pelayan disini! Lu layani gue dengan baik.Bukan sok ngatur.Songong lu!!” bentak Sonie pada pelayan itu. Pelayan itu memandang Sonie dengan rasa kasihan,dan berlalu begitu saja setelah mengeluarkan nada meludah dari mulutnya.
“Woiiii!!! Sini lu!!” Teriak Sonie kuat setelah melihat apa yang dilakukan pelayan itu tadi.
Pelayan itu,menoleh dengan muka pucat.Tidak menyangka Sonie memperhatikan apa yang baru saja dilakukan dengan mulutnya.Tapi pelayan itu tak menghampiri Sonie.Matanya meminta bantuan kepada pelayan yang lain.Dan sepertinya semua sepakat mengusir Sonie dari bar itu.Sonie yang masih meracau tak jelas,semakin menjadi-jadi.Ia menghampiri pelayan tadi dengan sempoyongan.
“Heh,lu ngapain tadi dibelakang gue? Lu meludah kan? Kurang ajar sekali dirimu!“ Sonie kembali memaki-maki pelayan tadi.walau pun sudah ditengahi sama pelayan yang lain Sonie masih tetap meracau.Hingga Sisca dan May datang.Mereka langsung menyeret Sonie keluar dari bar dan tak lupa minta maaf kepada pelayan dan tamu yang sudah terganggu akibat kelakuan sahabat mereka.Sonie berjalan sempoyongan,sehingga harus dipapah.
“Sisca,gue patah hatiiiiii....Gue hancur Sis.Bobby keparat itu ternyata sudah punya cewek”
Sisca dan May diam saja,sambil memapah Sonie menuju lapangan parkir.
“Ceweknya Sis,cantiiiiiik bangeet,aduuhh Tuhaannnn...Kisah cinta gue kok begini sih”
“Sabar Son,masih ada cowok yang lain.Didunia ini gak hanya Bobby cowok” Ujar May menenangkan sahabatnya itu.
“Tapi yang gue cinta cuma dia seorang Maayyyy...Cinta pertama guee Mayyy”
Sisca semakin tidak sebar dengan ocehan sahabatnya yang mabuk berat,dia mempercepat langkahnya,jadi kaki Sonie terseret di tanah.Begitu sampai didepan mobil Sisca menyurukkan kepala Sonie agar tak membentur bagian atas mobil.
___
Sesampainya didepan kontrakan besar khusus putri itu,Sisca masih harus memapah Sonie menaiki tangga.Kamarnya dilantai dua,jadi agak susah memapah dia.Sesampainya di kamar Sisca langsung melepas sepatu Sonie dan mengelapkan handuk yang sudah dibasahi dengan air dingin.Sonie mengerjap-ngerjap,perlahan kesadarannya mulai terkumpul.Kembalilah kenangan pahit sore tadi memenuhi pikirannya.Kembali air mata itu tumpah.Kembali rasa sakit itu meraja atas dirinya.
___
Keesokan paginya.
“Son,Sonie... bangun! Tante udah nyampe !”teriak Sisca dari balik pintu.
Awal bulan memang jadwal kunjungan orangtua Sonie,dan bulan ini bertepatan dengan pengumuman nilai semester kedua.Orang tua Sonie sudah menaiki tangga,tapi Sonie tak kunjung bangun.Sisca menyerah,dan membiarkan orangtua Sonie masuk ke kamar.
“Pagi Tante,Sonie masih tidur tuh” Sapa Sisca sambil melirik Jordan,kakak laki-laki Sonie yang kebetulan ikut.
“Kebiasaan itu anak,jam segini belum bangun”Mama Sonie masuk kamar Sonie yang memang tidak dikunci.Ditempat tidur Sonie masih nyenyak.Dengan tegas Mama Sonie menyibak gorden jendela dan membuka jendela mengundang udara pagi yang segar masuk kekamar yang pengap itu.
“Silau banget iiiiihhh...gordennya tutup!!!”teriak Sonie sambil menutupi wajahnya dengan bantal.
Mama Sonie geram dengan kelakuan putrinya,Ia menarik kedua tangan Sonie hingga Sonie dalam posisi duduk,tapi dengan mata masih terpejam.
“Anak gadis macam apa kamu? Jam segini belum bangun? Sonie.. Sonie? Bangun!” Teriak Mama Sonie yang memang sangat cerewet sambil menepuk-nepuk kedua pipi putrinya itu.Sonie menguap lebar.
“Hoaaheemmmm...Apaan sih Ma?”
Begitu Sonie membuka mulut aroma alkohol tercium sampai kehidung Mamanya.Dengan kening berkerut dan hidung mengendus-endus kearah Sonie,Mamanya sadar apa yang dilakukan putrinya itu semalam.
“BANGUN!!”Perintah Mamanya Sonie tegas sambil berkacak pinggang.
Sonie mengerjap-ngerjapkan matanya menyadari mamanya sudah mencium aroma busuk dari mulut dan tubuhnya.Sepersekian detik berikutnya Sonie sudah diseret masuk kamar mandi,dan diguyur air dingin dari bak mandi oleh Mamanya.
“Maaaa...dingiiiiinnn.... !!!”Teriak Sonie membahana
“Dari mana kamu semalam,bau rokok,bau alkohol!!! Mulai kurang ajar kamu ya!”
Sonie tersadar,dia memandangi dirinya sendiri.Masih lengkap seperti kemarin,hanya saja tidak pakai sepatu.Kembali peristiwa semalam membayang.Airmatanya menetes lagi.Dia duduk jongkok dikamar mandi dan terisak.Mamanya jadi bingung dengan kelakuan putrinya.
“Sonie sayang..putri mama kok jadi cengeng begini.Ada apa sayang?” Tanya mamanya mendekat ke kamar mandi.Tapi Sonie malah menutup pintu.
“Sonie mau mandi Ma,tolong ambilkan handuk”
___
Sonie duduk memeluk lututnya dikursi bambu,Mamanya dan Jordan duduk mengamatinya.Jordan dari tadi hanya senyum-senyum saja begitu juga dengan Mamanya yang geleng-geleng kepala.
“Jadi semalam kamu mabuk karena patah hati?”Tanya Mamanya heran.
Sonie hanya diam saja.Cemberut.
“Tak ada uang lebih bulan ini,Mama sudah urus semua pembayaran untuk semester selanjutnya,untuk uangmakan dan ongkos Mama sudah transfer ke rekening Sonie”
“Mama gak bisa gitu donk! Uang lebih itu hak Sonie Ma,gak boleh gitu ahhh...”
“Keputusan mutlak,sikap kamu itu keterlaluan.Kamu mengulang seperti itu lagi,tak usah kamu kuliah .Camkan itu !” Tegas Mama Sonie dan berlalu dari hadapan kedua buah hatinya.
Wajah Sonie semakin ditekuk tak berani membantah.
“Son,katanya Sisca, lu ninju itu cowok yah?”Tanya Jordan sambil cengengesan
“Hah? Ninju? Ya iyalah mas broww.. Secara bikin gue kayak begini”jawab Sonie menahan geram.
“Hahahahahahaha...Sonie,Sonie.Makanya jangan main-main dengan CINTA naaak,kena kan lu?”Jordan tertawa terbahak-bahak
Sonie melotot ke arah Jordan yang belum selesai dengan tawanya.
“Jangan kapok dengan cinta ya adikku,nanti juga kamu merasakan indahnya cinta” Hibur Jordan melihat adiknya merengut.Tapi memang dasar Sonie badungnya gak ketulungan.Malah membalas dengan perkataan kasar.
“Persetan dengan Cinta!” jawabnya ketus kepada Jordan.
Ternyata Mamanya dengar perkataan kasar itu.
“Sonieee....!!! Mulutmu itu yah! Gak ada sopan kalo ngomong!”
Mendengar Mamanya teriak Sonie lari terbirit-birit,menuruni tangga langsung kabur dengan vespa kesayangannya.
“Wuahahahahaha....!! kabuuuurrrrr!!!”
____
Masih tentang cinta,esok juga cinta,lusa juga cinta,selalu tentang cinta.