enggan berhenti meskipun baru saja kau ukir rencanamu
namun kau koyak itu "tak sempurna tuturmu"
saat keindahan dan sempurna hendak mengotori benak mu
dentang rima waktu kian keras
namun lagi, Â alunan sempurna kau dendangkan dalam kertas
ntah apa itu aku tak dapat fahami
kau hempas ukiran mu dengan keras
kembali
tanyaku
berapa lama kah engkau bangun,
membelalak , menerima jati diri
atau kah tiba tamparan seseorang kan mengganggu tidurmu
yang tidak akan pernah terjadi
dimana tangan besimu itu tak akan sanggup menahan amarah kalbu
saat fajar menyingsing hingga kini senja kan datang
kau tetap mengukir apa yg akan kau hempaskan berulang
apa yg kau tunggu
tak akan datang makhluk spt malaikat menghampirimu
ingat lah wahai hamba
tiada satupun yg sempurna didunia
tak ada keindahan yg mengekal didalam nya
namun khayalmu sangat memabukkan hingga dunia kau anggap surga
Sindang Laut , 13 Febuari 2024