tak terelak torehan senyum dari kejauhan
> mata pun terbelalak merubah awan,
yang suram dan penuh kegelapan
> angin-angin menari kian mengencang,
menyapu rimbunnya pepohonan
> ku dengar hentakan kaki dikedalaman,
nyanyikan merdu serta penyemangat kehidupan
> tak tertahan rasanya dikeheningan,
ingin ku sapa jelita si biduan
> Kini.! kenyataan tinggal lah angan,
bangunan megah berdiri tanpa perasaan
> sang mata tertutupi oleh liarnya keegoan,
kegelapan menjadi keniscayaan
> imbun nya pun tak nampak,
roboh oleh tangan besi yang tanpa hirauan
> entah kapan terdengar lagi nyanyian
dan hentakan semangat mu
> akan ku tunggu seonggok lantunan,
untuk ku anyam asa dilingkar keras perkotaan