Kepatuhan seharusnya tidak bersifat mutlak atau absolut tapi bisa dipertanyakan atau diragukan atas maksud tujuan pemberlakuan kepatuhan tersebut. Namun anak seolah tak dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan, lebih banyak memilih diam karena takut bertanya. Kepatuhan menjadi indoktrinasi pada sebuah sistem pendidikan sekolah, yang patuh adalah yang baik, tapi patuh apa dulu? Apakah patuh selalu baik dan yang membangkang adalah yang buruk? Apakah kepatuhan demi kepentingan bersama atau patuh demi menyenangkan yang punya hirarki lebih tinggi sebagai subjek kuat dan mengindahkan kepentingan hirarki yang bawah sebagai objek lemah?
KEMBALI KE ARTIKEL