Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Sehat Cerdas Sumberbrantas: Sosialisasi, Skrining Kesehatan, dan Pendampingan Calon Pengantin Melalui Aplikasi Elsimil BKKBN

8 Desember 2023   07:43 Diperbarui: 8 Desember 2023   07:57 163 0
Stunting, atau kondisi pertumbuhan anak yang terhambat sehingga menyebabkan tinggi badan pendek, merupakan permasalahan serius dalam konteks gizi global, termasuk di Indonesia. Menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6% pada tahun 2022, dengan target penurunan hingga 14% pada tahun 2024. Untuk mencapai target ini, diperlukan upaya bersama, terutama dari tingkat keluarga dan peran orangtua. Selain itu, Undang-Undang Republik Indonesia No. 16 tahun 2019 menetapkan usia minimal perkawinan bagi perempuan menjadi 19 tahun, sejajar dengan laki-laki, dengan tujuan memastikan kematangan jiwa dan fisik dalam menjalani pernikahan, mengurangi perceraian, dan menjamin kelahiran anak yang sehat.

Berbagai faktor terkait dengan kejadian stunting melibatkan kondisi gizi ibu selama kehamilan, postur tubuh yang pendek, dan pola asuh yang tidak memadai. Kondisi gizi ibu sebelum dan selama kehamilan memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin, memengaruhi berat badan lahir, dan dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan anak. Faktor lain yang memengaruhi stunting melibatkan praktik pemberian ASI eksklusif, status gizi ibu, tingkat pendidikan ibu, dan kondisi bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan peningkatan kesadaran akan pentingnya gizi ibu, pola asuh yang baik, dan pemberian ASI eksklusif sebagai langkah preventif untuk mengurangi risiko stunting pada balita.

Menurut artikel Berita BKKBN (2023), sebagai langkah untuk mengurangi angka stunting pada remaja yang akan menikah, telah dikembangkan Aplikasi Elsimil. Aplikasi ini difokuskan pada pendeteksian kondisi kesehatan dan faktor risiko pada calon pengantin muda. Aplikasi ini memberikan evaluasi otomatis untuk menilai apakah kondisi calon pengantin tersebut ideal atau berisiko terkait kehamilan dan persalinan. Tujuan pendampingan calon pengantin adalah memastikan setiap calon pengantin atau pasangan usia subur berada dalam kondisi siap menikah dan hamil saat akan melangsungkan pernikahan, yang merujuk pada Kartu/Sertifikat (output Elsimil).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun