Kasus Nimas dan Adi ini berawal sekitar tahun 2014 ketika keduanya masih duduk di bangku SMP di Surabaya. Suatu hari Nimas, yang merupakan pribadi yang peduli terhadap sesama memberikan uang Rp5.000 kepada Adi yang saat itu tidak mempunyai uang jajan. Namun, karena tindakan ini Adi malah salah paham dengan Nimas dan mulai terobsesi hingga meneror Nimas selama bertahun-tahun. Teror tersebut berlanjut hingga Nimas akhirnya mengungkapkan pengalamannya kepada publik pada bulan Mei 2024 melalui akun twitter (X) miliknya. Selama 10 tahun, Adi terobsesi dengan Nimas hingga melakukan tindakan yang mengganggu bahkan hingga melecehkan Nimas. Mulai dari mengirimkan banyak pesan tanpa henti, mengirimkan foto yang tidak senonoh, stalking media sosial milik Nimas, mengabaikan usaha Nimas untuk menghentikan obsesinya, dan bahkan sampai memberikan ancaman pembunuhan kepada kekasih Nimas. Tindakan-tindakan inilah yang lambat laun menyebabkan dampak yang sangat buruk bagi kesehatan mental dan emosional Nimas, membuatnya stres dan ketakutan selama bertahun-tahun. Karena obsesi berbahaya yang tak kunjung berhenti, Nimas pun akhirnya melaporkan perbuatan Adi ke pihak berwajib.