Seperti biasa setiap pagi aku berangkat dengan Andre karena sekolahku dengan kampusnya searah, Sepulang sekolah Andre bilang jika ia ingin mampir ke rumah temannya untuk mengembalikan barang, sebenernya aku malas namun bagaimana lagi, sesampainya di sana Andre langsung menyapa teman temannya yang sedang melihat motor di depan rumah, tapi entah bagaimana mataku tertuju pada salah satu dari mereka, ia menggunakan sweater putih bergaris, tidak ada momen spesial karena aku hanya duduk di motor, setelah berpamitan aku dan Andre pun pulang. Selama perjalanan aku masih membayangkan sweater putih itu namun aku tidak berani bertanya pada Andre.
Sudah semingguan ini aku masih membayangkannya, entah aku pun bingung aku baru pertama kalinya merasakan hal seperti ini, biasanya aku hanya acuh dan aku memutuskan untuk cerita ke Monic sahabatku tentangnya, sebenernya aku bingung harus mulai seperti apa, aku hanya cerita apa adanya dan respon Monic hanya tertawa, Monic itu kebalikan ku ia sangat ekspresif jadi tidak heran dengan responnya, "ya ampun Selen kamu udah gede ya, hahaha.. udah semingguan kamu masih kepikiran loh" gumam Monic, "ih udah lah aku malu" jawabku, "kenapa kamu gak tanya kakakmu?" tambah Monic, "Kaya ga tau dia aja, yang ada aku di ledekin" jawabku, jelas Monic semakin tertawa "dah ah sakit perut aku ketawa mulu, aku duluan ya" pamit Monic sambil mengatur nafasnya. Jemputan ku telah sampai, aku pun kembali ke rumah dan membaringkan badanku di kasur kamarku.
Hari terus berjalan sama namun entah hari ini Andre telat menjemput ku aku sampai melamun di depan gerbang sekolah, namun aku disadarkan dengan dering telfonku
Andre: Sel maaf ini ban ku bocor
Selen: Loh terus gimana?
Andre: Aku minta tolong temenku jemput kamu
Selen: Ih, kok...