Hidup dililit (k)hutang itu bikin sesak napas. Kebetulan saya punya teman yang terlibat hutang yang besar.Hidup nya benar benar sengsara. Sepanjang hari yang dilakukan hanya mencari uang untuk membayar hutang.Padahal pendapatan rutin nya cukup untuk hidup senang. Kami sebagai teman teman yang sotoy, tentu cuma bisa berdiskusi, menganalisa, dan berdebat kenapa hal ini terjadi dan bagaimana mencegah tragedy.Ya, “mustinya fungsi hutang itu seperti kutang. Menyangga tapi gak melilit”. Kata saya berseloroh, Tepat nya begini :