Anak usia dini merupakan masa emas atau sering disebut dengan masa keemasan (golden age), biasanya ditandai dengan perubahan yang cepat pada perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional. Berdasarkan hasil studi longitudinal Bloom (Juntika Nurikhsan, 2007), kecerdasan mencapai 50% pada usia 4 tahun, 80% pada usia 8 tahun dan 92% pada usia 13 tahun. Usia dini merupakan masa pematangan fisik dan fungsi mental, siap untuk menanggapi rangsangan lingkungan. Selama periode ini, fondasi pertama diletakkan untuk pengembangan potensi fisik (motorik), intelektual, emosional, sosial, linguistik, moral-spiritual, dan artistik. Perkembangan seni anak-anak dapat dipromosikan dengan belajar menari. Tarian adalah ekspresi jiwa, sarana gerak fisik. Gerak yang mengungkapkan isi hati adalah gerak yang dirancang sesuai dengan tema, maksud dan maksud atau isi tarian. Gerakan adalah alat yang paling penting dalam menari. Gerakan tari adalah tindakan berpindah dari satu posisi tubuh ke posisi tubuh lainnya. Berdasarkan fakta tersebut, gerak dapat dipahami sebagai realitas visual (Hidayat, 2005). Menari memperkuat kemampuan anak untuk mengkoordinasikan gerakan dengan orang lain dan bergerak mengikuti musik atau irama yang mengiringi tarian. Dengan kata lain, menari dapat meningkatkan gerak tubuh anak, baik dari segi pertumbuhan fisik maupun koordinasi gerak.