“The most important day in school is the first day, not graduation day.” – Harry Wong.
Seorang pendidik terkenal, Harry Wong pernah berkata bahwa hari pertama sekolah lebih penting dari hari kelulusan. Hari pertama adalah momen penentu hari-hari selanjutnya yang akan dilalui oleh seorang anak. Di sanalah keberhasilan dan kegagalan anak akan ditentukan. Sedangkan hari kelulusan hanyalah sebuah momen seremonial belaka untuk mengenang dan menghargai jerih payah yang telah dilakukan oleh anak selama satu jenjang pendidikan. Maka dari itu, momen hari pertama sekolah sebaiknya menjadi pengalaman yang menyenangkan dan membangun bagi anak. Lalu bagaimana jika hari pertama sekolah seorang anak sudah terlanjur suram? Saya akan berbagi pengalaman saya di masa kecil.
Namun saya bersyukur karena saya memiliki keluarga yang selalu mendukung saya sepenuh hati. Kakek saya menggembleng mental saya dengan tiada henti menananamkan nilai-nilai yang berharga. Bagi beliau, meskipun saya masih kelas tiga dan tidak tinggal bersama orang tua, saya harus bisa bertindak layaknya orang dewasa. Yang pertama, sejak pulang sekolah di hari pertama tersebut, kakek menekankan pentingnya kedisiplinan. Meski belajar hidup dispilin itu tidak mudah dan tidak menarik, kelak kita akan memetik hasilnya. Beliau berkata bahwa mestinya saya bersyukur karena diberi kesempatan untuk belajar di sebuah sekolah yang disiplin. Kedua, manusia tidak boleh minder dan harus bersyukur atas segala yang dimiliki. Beliau menanamkan bahwa kualitas hidup seseorang tidak ditentukan dari kekayaan dan jabatan, melainkan ketaatan pada Tuhan dan pelayanan bagi sesama. Beliau selalu menanamkan bahwa ketika kita hidup sederhana, kita akan bisa memaknai kehidupan itu sendiri. Sungguh merupakan hal yang saya belum pahami ketika masih kecil. Dan yang ketiga, kakek menekankan tentang pentingnya bekerja keras. Tidak ada kesuksesan yang diraih secara cuma-cuma. Kesuksesan yang dimaksud kakek itu sendiri bukanlah sebuah tujuan. Kesuksesan baginya adalah hasil dari proses yang begitu panjang.