saat itu juga aku sadar hatiku tak rela berpaling
berpaling untuk kembali ke jalan yang seharusnya
mungkin ketidakrelaan itu ada karena aku tak mau mengalami kesakitan
kesakitan ketika harus meninggalkan semua kesenangan dan kebahagiaan itu
walaupun aku tahu kesenangan dan kebahagiaan itu hanyalah semu
tapi kadang, hati dan otak ini seakan bertengkar
otak dengan realistisnya memaksaku untuk memutar haluan, kembali ke jalur yang seharusnya
tapi hati ini tetap teguh untuk tidak berpaling
kadang aku lelah
seakan aku ingin menghapus dan melupakan semuanya
sehingga aku dapat melanjutkan hidupku kembali
tanpa kebingungan dan tetap di jalur yang seharusnya