Langit di atas Jakarta tertutup kabut tebal, seolah meramalkan pertanda buruk akan datang. Pada malam tanggal 30 September 1965, di tengah kerumunan, suara tembakan yang berulang-ulang tiba-tiba memecah kesunyian. Pasukan tak dikenal berpindah dari rumah ke rumah dan menculik para jenderal TNI AD yang menjadi sasaran utama mereka. Ketakutan dan kebingungan menyelimuti masyarakat Indonesia. Berita tentang penculikan sang jenderal menyebar dengan cepat bagaikan api di musim kemarau, memicu spekulasi dan kekhawatiran. Sebuah dewan revolusioner muncul dalam situasi kacau dan bertanggung jawab atas insiden penculikan tersebut. Namun di balik klaim tersebut, tersembunyi agenda lain. G-30 S/PKI, yang kemudian diidentikkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), menjadi awal dari pergolakan politik yang berdarah dan merenggut nyawa banyak orang.
KEMBALI KE ARTIKEL