Kalau sudah begini semua rugi besar. Baik Pertamina maupun PT KAI, kedua-duanya adalah BUMN, yang mana kerugian seluruhnya akan berpulang lagi kepada negara ini. Truk tangki Pertamina meledak, 32 ton minyak tumpah sia-sia di tengah krisis harga minyak dunia dan kenaikan harga BBM. Satu gerbong KRL meledak, satu miliar uang negara lenyap terbakar. Belum lagi penumpang yang harus mendapat santunan, baik karena meninggal dunia, luka-luka, maupun yang menderita cacat seumur hidup. Mungkin dari segi materi semua itu masih terbayar, namun kalau yang sudah menyangkut nyawa, tubuh, dan psikologi, percayalah bahwa semua itu tidak ternilai harganya!!! Potong kuping saya, Anda tentu tidak mau nyawa Anda hanya dibayarkan 60 juta rupiah, ataupun Anda mendapatkan 45 juta rupiah namun sebagai gantinya Anda harus dirawat secara intensif di dalam ruang UGD, atau yang lebih parahnya lagi Anda harus kehilangan tangan sebelah kanan dan hanya dibayarkan 25 juta rupiah.