Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

“We Found Hope” in Tambora

25 Maret 2012   01:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:31 214 0

Bagaimana rasanya bila andamelihat anak SD kelas 4-5 belum lancar menulis dan membaca masih dengan terbata-bata? Sulitnya akses pendidikan di provinsi yang terpencil di Indonesia itu “wajar”. Tapi bagaimana bila masih ada sekolah di Jakarta yang kondisinya tidak lebih baik dari sekolah yang berada di provinsi terpencil itu? Sangat ironi.

Keadaan ini YAFI temukan pada adik-adik SDI Tambora yang merupakan sebuah SD yang letaknya di Jakarta, bukan di sekolah yang ada di daerah terpencil kaya di Papua yang memang sulit akan akses pendidikan dan teknologi.

Melihat kondisi ini, YAFI (Youth’s Acts For Indonesia) sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan anak-anak muda dari berbagai kampus se-Jabodetabek membuat suatu program bernama “Kami Berbakti”. Kegiatan “Kami Berbakti” merupakan program kegiatan YAFI di bidang pendidikan yang rutin dilakukan setiap dua kali dalam sebulan dan telah berjalan selama tiga bulan semenjak pertengahan Desember 2011 pada siswa-siswa kelas 4, 5 dan 6 SDI Tambora, Jakarta Barat.

Episode awal YAFI dengan tema “Melukis Mimpi” telah dimulai pada 17 Desember lalu di SDI Tambora, Jakarta Selatan. Di episode pertama, YAFI mencoba memotivasi adik-adik Tambora untuk meraih cita-cita mereka. Adik-adik diminta melukiskan cita-cita mereka di sebuah kertas dengan kreativitas mereka masing-masing. Tapi, kaget banget guys, saat sebagian besar adik-adik SDI Tambora melukiskan cita-cita mereka ingin menjadi seorang petani, buruh, nelayan bahkan ada yang ingin menjadi tukang galon saja. Hmm, keadaan ini semakin membuat tim dan kakak-kakak volunteer YAFI kaget dan harus meluruskan pemikiran adik-adik YAFI tentang sebuah profesi dan cita-cita.

Pendampingan dan bimbingan YAFI kepada adik-adik SDI Tambora terus berlanjut ke Kami Berbakti episode dua “Melompat Lebih Tinggi” pada 14 Januari lalu. Di episode dua ini mulai dilakukan bimbingan matematika dan bahasa dengan metode fun learning. Tujuannya adalah untuk melihat lebih dekat kemampuan akademik adik-adik SDI Tambora. Dibuat empat pos mulai dari pos berhitung, membaca, menulis dan pos berdiskusi. Adik-adik dibuat dalam beberapa kelompok dan didampingin oleh beberapa orang kakak volunteer. Pelan-pelan tim dan kakak-kakak volunteer membimbing adik-adik SDI Tambora disetiap episodenya. Setelah mengetahui tingkat kemampuan adik-adik SDI Tambora pada episode sebelumnya, di episode ketiga Kami Berbakti YAFI “Melangkah Bersama” diadakan bimbingan yang fokus pada pembelajaran fun learning Matematika. Benar saja, cara berhitung adik-adik SDI Tambora bisa dibilang masih sangat kuno dan membingungkan. Pelan-pelan kakak-kakak pendamping dan volunteer membimbing adik-adik cara menghitung cepat matematika dengan tetap menggunakan metode fun learning agar adik-adik tidak merasa jenuh. Berbagai dukungan YAFI terima salah satunya dari PT.Kuark Internasional untuk adik-adik SDI Tambora secara gratis dapat mengikuti Olimpiade Sains Kuark Nasional yang diadakan pada 18 Februari lalu. Sempat ada rasa cemas di diri guru-guru SDI Tambora karena para siswa tergolong siswa yang cukup minder dan kurang kompeten. Namun, tanggapan dari Presiden Direktur PT.Kuark Internasional, Ibu Sanny sangat mendorong adik-adik SDI Tambora untuk mengikuti olimpiade.

Yakinkan mereka supaya jangan minder. Walaupun sekolah kalian di bawah pohon sekalipun, saya tetap memberikan kesempatan untuk kalian.” ujar bu Sanny.

Pendampingan terus berlanjut ke episode empat “Garuda di Tambora” pada 13 Februari lalu dengan tetap mengedepankan metode belajar fun learning dan bimbingan khusus untuk adik-adik SDI Tambora yang mendapat kesempatan mengikuti Olimpiade Sains Kuark. Berlanjut ke episode lima “Menembus Harapan” dan YAFI kedatangan DAI TV yang sedang meliput kegiatan YAFI ini guys. Rangkaian kegiatan episode lima ini adalah full fun learning with english. Adik-adik bermain sambil belajar bahasa inggris dari mulai pos spelling, menyusun kalimat sampai bernyanyi dengan bahasa inggris lagu Twinkle-twinkle dan juga ada pos media dimana adik-adik diajak menonton film pendek tentang motivasi dan diminta untuk berdiskusi pelajaran apa yang diambil dari film pendek tersebut.

Nah, pada Sabtu (10/3) bertempat di SDI Tambora, Jakarta Barat, YAFI menggelar rangkaian kegiatan Kami Berbakti episode 6 dengan tema “We Found Hope”. Di tema kali ini YAFI kedatangan bintang tamu yang khusus hadir untuk menghibur adik-adik SDI Tambora guys. Dia adalah Rendy Ahmad, pemeran Aray dalam film Sang Pemimpi karya penulis kondang Andrea Hirata. Kehadiran Rendy dalam episode 6 kali ini berhasil membuat adik-adik SDI Tambora terpukau. Mereka diajak bernyanyi bersama dan bahkan ada yang sempat duet serta mencuri-curi kesempatan untuk meminta tanda tangan dan berfoto dengan Rendy.

Acara diawali dengan pembukaan serta pengarahan oleh ketua YAFI, Juwairiyah atau yang akrab disapa Way kepada adik-adik SDI Tambora mengenai rangkaian kegiatan epiode 6. Dilanjut dengan perform dari Rendy yang menyanyikan tiga lagu anak-anak dan lagu laskar pelangi bersama dengan adik-adik kelas 3, 4, dan 5 SDI Tambora.

“Saya senang dan terharu bisa menghibur adik-adik SDI Tambora dan bernyanyi bersama mereka, bagi saya ini adalah sebuah dedikasi juga untuk memberikan motivasi kepada anak-anak Indonesia” ujar Rendy.

Acara diawali dengan pembukaan serta pengarahan oleh ketua YAFI, Juwairiyah atau yang akrab disapa Way kepada adik-adik SDI Tambora mengenai rangkaian kegiatan epiode 6. Dilanjut dengan perform dari Rendy yang menyanyikan tiga lagu anak-anak dan lagu laskar pelangi bersama dengan adik-adik kelas 3, 4, dan 5 SDI Tambora.

“Saya senang dan terharu bisa menghibur adik-adik SDI Tambora dan bernyanyi bersama mereka, bagi saya ini adalah sebuah dedikasi juga untuk memberikan motivasi kepada anak-anak Indonesia” ujar Rendy.

Kegembiraan terpancar dari wajah adik-adik SDI Tambora akan kedatangan Rendy dan bernyanyi bersama mereka.

“Senang banget ka kita kedatangan artis dan bisa nyanyi bareng kak Rendy” ujar Vanessa salah seorang adik SDI Tambora yang bercita-cita menjadi penyanyi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun