Liburan keluarga itu termasuk ‘tidak sulit’ kalau semua anggota keluarga ada di rumah. Tapi lain ceritanya jika yang ada di rumah hanya ayah dan ibu, sementara saya dan adik sama-sama merantau untuk kuliah. Okelah untuk adik, kuliah di Jogja dan jatah liburnya lumayan. Saya? Tiket pulang mahal, libur sedikit pula. Hiks.
Selama ini jika saya atau adik bisa pulang bersamaan, ya liburannya dihabiskan di rumah, karena ayah dan ibu masih bekerja, tidak bisa mengambil cuti seenaknya karena mengajar. Jadi definisi liburan keluarga itu bagi keluarga saya ya berkumpul SEMUA di rumah, as simple as that.
Cuma, ada juga caranya supaya bisa ‘keluar rumah’: numpang acara saudara.
Jadi acara liburan keluarga saya yang intinya berkumpul bersama itu lebih dari cukup, tahun 2010, cerita liburan keluarga ini agak berbeda. Saudara sepupu saya menikah, dan hajatannya akan di lakukan di Cilegon.  Tanggal pernikahannya 20 November, waktu yang sebenarnya agak tidak tepat untuk meminta ijin pulang, karena itu tengah-tengah semester. Karena ini acara yang mengumpulkan sekian banyak anggota keluarga dan ayah-ibu berpesan kalau bisa dan diijinkan saya sebaiknya pulang, akhirnya saya melakukan negosiasi dengan adviser supaya saya bisa pulang bulan akhir November – tengah Desember dan bukan saat summer break (Juli-Agustus). Boleh sih, tapi ya itu, saat summer harus tinggal di lab dan setor laporan. Hehe.
Oke, jadi sudah di-acc untuk pulang. Rute penerbangan yang biasanya Taipei-Hong Kong-Surabaya diganti dengan Taipei-Hong Kong-Jakarta, saya langsung ke Cilegon supaya tidak membuang waktu di jalan. Ceritanya ayah-ibu-adik sudah sampai duluan di Cilegon, saya kloter terakhir karena datangnya mepet, H-1. Perjalanan bandara – Cilegon ditempuh dalam waktu 3,5 jam, sampai di Cilegon menjelang sore hari.
Walau acaranya padat merayap seperti jalanan Jakarta (ya namanya juga acara keluarga, bukan acara liburan sebenarnya :D), waktu yang ada ya dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk jalan-jalan. Sampai di Cilegon lalu kita ramai-ramai ke satu pantai yang maaf sekali saya lupa namanya. Haha. Sepi, tidak banyak orang, ombaknya tidak terlalu besar, dan bisa dibilang tipikal, tapi tetap senang karena setelah sekian lama akhirnya bisa ke pantai bersama keluarga. Terakhir ke pantai mana saja saya sudah lupa karena sepertinya terakhir kali liburan bersama keluarga itu lebih dari 10 tahun lalu. Setelah dari pantai, malamnya jalan-jalan sedikit di Cilegon, di sekitaran hotel. Tidak ngapa-ngapain juga, jajan di sini dan di sana, maklum saya tukang makan dan kangen masakan Indonesia. Dan yang paling penting lagi, quality time bersama keluarga, no matter how simple.
Keesokan harinya adalah the big day, jadi seharian acaranya resepsi, beramah-tamah dengan anggota keluarga besar yang lain, dan kongkow-kongkow tidak jelas dengan para sepupu. Hihi. Di antara para sepupu di keluarga ayah, saya dan adik adalah yang paling kecil, yang lainnya sudah berkeluarga, jadi meski obrolannya agak Jaka Sembung alias ga nyambung dan pertanyaannya seragam: kapan menyusul, semua tetap asyik. Kapan lagi bisa berkumpul bersama begini. Meski ‘berkumpulnya’ nebeng acara lain. Hihi.
Liburan keluarga yang sederhana, tapi tetap bermakna. Yang penting berkumpul bersama. Bahagia.
XOXO,
-Citra, yang sedang kangen keluarga