Ngomong-ngomong soal Gangnam Style (ngaku deh, saya baru liat video klipnya seminggu lalu), sejak menjadi hits, pikiran saya kembali ke musim panas tahun lalu saat saya pergi ke Korea, dan kebetulan tinggal di daerah Gangnam. Yang menjadi pertanyaan adalah: apa maksudnya dengan Gangnam Style?
Gangnam adalah sebuah ‘gu’ (distrik) yang memiliki 26 ‘dong’ (neighboorhoods, apa ya bahasa Indonesianya?).Waktu itu saya dan seorang teman dari Jerman memilih tinggal di Yeoksam-dong (salah satu dong di Gangnam-gu) karena masalah kepraktisan, dekat dengan tempat konferensi (Coex, yang letaknya di Samseong-dong, 2 stasiun setelah Yeoksam, juga masih di Gangnam-gu).
Yang saya amati dari Gangnam adalah: ini distrik ‘mewah’. Semua-semua di daerah ini mahal-mahal, mulai dari hotel, makanan, baju, dan sebagainya. Di distrik ini, terletak Coex, yang merupakan pusat perbelanjaan, konferensi, dan bahkan punya akuarium. Soal harga, ya jangan tanya. Untung selama di sana makan siang sudah termasuk dalam biaya konferensi, kalau tidak ya dompet bisa kempes seketika. Karena merupakan pusat perbelanjaan kelas elit, orang-orangnya pun kebanyakan esmud-esmud (eksekutif muda) dengan gaya berpakaian yang formal. Hotel yang saya tinggali juga tergolong tidak murah, hostel-hostel ber-budget agak miring ya tentu saja tidak ada di sana. Hotel yang kami tinggali tarifnya KRW 90.000 per malam (sekitar IDR 800.000). Mahal? Itu sudah masuk hotel kelas menengah, tapi fasilitasnya oke, bahkan ada Jacuzzi di dalam (hehe).
Selain pusat perbelanjaan, di Gangnam-gu juga terdapat ruas jalan raya yang disebut Teheranno (atau Teheren Valley), yang memanjang dari stasiun Gangnam hingga Samseong (Gangnam – Yeoksam – Seolleung – Samseong). Di Teheranno ini kantor-kantor pusat perusahaan besar (Citibank, Standard Chartered), juga yang berkaitan dengan internet berada, misalnya Google dan Daum Communications Corp, yang membuat Teheranno sering dihubungkan dengan Silicon Valley. Karena merupakan business district, tidak heran gedung-gedung pencakar langit dengan segala macam fasilitas mewah dibangun di area ini. Banyak juga klinik operasi plastik yang terletak di daerah Gangnam.
Karena karakter areanya inilah, istilah Gangnam Style sendiri kemudian diasosiasikan dengan gaya yang trendy, fashion kelas atas, atau gaya hidup jetset. Kebanyakan mereka yang tinggal atau mengunjungi area ini adalah mereka yang sudah mapan, usia matang, berbeda dengan area HongDae (Hongik University) atau Dongdaemun, yang meski juga menawarkan one-stop-entertainment, lebih banyak dikunjungi oleh mereka yang usianya di bawah 25 tahun.
Daerah mahal memang iya, tapi tetap banyak penjual gorengan di perempatan kok (asal mau nyari :D). Apakah saya punya gaya Gangnam Style? Ya tentu tidak, mahasiswa berkantong pas-pasan (teteeeep disyukuri :D). Bagaimana denganmu? *halah*
XOXO,
-Citra