Perkembangan teknologi dalam dunia edukasi kini sudah mencapai titik yang tidak terbayangkan sebelumnya. Kelas-kelas kuliah kini tidak lagi terbatas dalam gedung secara fisik, namun sudah merambah jauh ke dunia maya. Banyak universitas yang menawarkan program degree dengan online course, memudahkan mahasiswanya untuk menyesuaikan jadwal dan tempat mereka berada tanpa harus kehilangan kesempatan untuk mengikuti kelas.
Kini kita semua bisa “kuliah di luar negeri” tanpa harus secara fisik ada di sana. Bagaimana bisa?
Berawal dari sistem kelas di Universitas Terbuka Pokjar Taiwan yang banyak mengandalkan kelas online, saya lalu tertarik untuk mencari kelas-kelas online yang bisa saya ikuti dan menawarkan “Letter of Completion”, dengan demikian menghilangkan “kelas online di YouTube” dari daftar saya. Kelas online di UT Pokjar Taiwan benar-benar menggunakan metode ‘kelas’, di mana tutor membuka kelas online melalui software/layanan tertentu dan kemudian mahasiswa ‘absen’ di kelas tersebut (login) dan mengikuti mata kuliah secara interaktif. Di interface tersedia slide yang digunakan tutor, wajah tutor yang sedang mengajar, mahasiswa yang hadir, serta chatbox untuk bertanya atau menjawab pertanyaan. Sebuah media pengajaran yang luar biasa, bukan?
Dari situlah saya kemudian mencari-cari kelas dengan model serupa yang bisa saya ikuti. Dari beberapa alternatif yang muncul, saya jatuh cinta pada Coursera.
Coursera (coursera.org) adalah social enterpreneurship company yang bekerja sama dengan universitas-universitas di Amerika Serikat (Princeton University, Stanford University, University of California Berkeley, University of Michigan Ann-Arbor, dan University of Pennsylvania) untuk menawarkan kelas jarak jauh, gratis. Di Coursera, kita bisa mengikuti kelas-kelas kuliah online yang durasinya bervariasi, dari 4 – 12 minggu. Memang lebih seperti short-course, dengan mata kuliah yang juga bermacam-macam, mulai dari sejarah dunia hingga kriptografi. Masing-masing kelas diampu oleh para professor dan tenaga pengajar dari universitas-universitas partner. Durasi pertemuan per minggu, weekly assigment, ujian tengah dan akhir semester, dan metode penilaian ditentukan sepenuhnya oleh dosen yang bersangkutan. Misalnya untuk mata kuliah Networks: Friends, Money, and Bytes yang diampu oleh Professor Mung Chiang dari Princeton University, kelas diadakan dua kali seminggu, masing-masing 75 menit, grading dilakukan dari weekly assignment, project, hingga wiki creation. Silabus mata kuliah dipasang dengan jelas di deskripsi masing-masing mata kuliah, lengkap dengan referensi dan persyaratan yang sebaiknya dimiliki sebelum memutuskan untuk mengambil kelas tersebut. Semuanya sama dengan sistem kuliah fisik yang kita ketahui bersama, hanya ini metodenya long-distance learning.
Coursera juga memiliki Honor Code, bahwa sebagai mahasiswa kita akan selalu jujur dalam mengerjakan segala tugas yang diberikan. Meski memiliki aturan yang cukup serius, Coursera tidak membatasi mahasiswanya untuk ‘harus mengerjakan’ tugas dan sebagainya, tidak juga harus mengikuti kuliah secara live, namun “Letter of Completion” hanya diberikan dengan term khusus bagi mereka yang mengikuti kuliah secara penuh. “Letter of Completion” ini bukan memberikan akreditasi atau keterangan mengenai kelulusan kredit akademik, hanya pernyataan mengenai kelengkapan partisipasi di kelas Coursera dan tidak dikeluarkan oleh universitas-universitas partner.
Di Coursera kita bisa bertemu dengan staf-staf pengajar dari universitas-universitas ternama di Amerika Serikat, bertemu dengan sesama mahasiswa dari seluruh penjuru dunia, dan belajar bersama di ruang kelas yang sama, walaupun maya, dan mengikuti mata kuliah dengan standar yang tidak main-main. Kini semua orang bisa kuliah di ‘luar negeri’! :)
Ayo ikutan! *lagi milih-milih mata kuliah*
-Citra