Saya termasuk orang yang suka mengamati. Keuntungan lain dari solo traveling adalah kita punya lebih banyak waktu untuk lebih aware dengan lingkungan sekitar (ya karena nggak ngobrol atau sibuk dengan teman).
Salah satu hal yang saya amati ketika “jalan-jalan” ke Seoul dan Tokyo adalah sistem transportasinya. Karena tinggal di Taipei, dengan Taipei Metro yang sedemikian nyaman, saya jadi membandingkan tiga mode transport di ketiga kota ini.
Kesimpulannya dulu: saya paling cinta dengan Taipei Metro.
Subjektif sepertinya, dan karena kebiasaan juga mungkin, karena sudah terbiasa tinggal di Taipei lalu saya memilih Taipei Metro. Tapi pengamatan saya tidak berdasar itu. Ada beberapa alasan kenapa saya mengatakan saya paling cinta dengan Taipei Metro.
Pertama, rute. Di antara ketiga metro ini, Taipei Metro memiliki rute paling sederhana. “Hanya” ada 5 line, dengan jumlah stasiun 89, dan itupun tidak berbelit-belit alias lurus mulus. Mau turun di stasiun mana, tinggal mencari jalur warna apa dan ke arah mana. Transfer point pun hanya beberapa, yang paling ramai adalah Taipei Main Station. Biasanya kita hanya perlu transfer sekali atau bahkan tidak perlu transfer. Seoul Metro, rutenya lebih ruwet, dengan satu jalur sama yang bisa bercabang, jadi harus diperhatikan benar-benar terminal stationnya dimana. Ada 9 line dengan nomor di Seoul Metro, dan 9 line lainnya yang merujuk ke daerah servis. Jumlah stasiunnya 328. Tokyo Metro? Kalau ini jangan ditanya ya, langsung ke tulisan saya yang disini saja.