Salah satu pelukis dari komunitas Seni Waktu, S Apriadi yang akrab disapa Mamiq Adi membuat goresan bertuliskan Rangkula di lantai dasar Seco sebagai tanda dimulainya pameran tersebut.
Selain itu, Owner Seco, Irawan Sakti mengatakan, Rangkula sebagai komitmen awal untuk mendukung teman-teman yang bergerak di bidang industri kreatif, sehingga Seco mendukung penuh dan menciptakan ruang-ruang sebagai wadah agar seniman lokal mendapatkan apresiasi yang lebih tinggi terlebih karya-karya yang telah diciptakan.
"Rangkula adalah paduan dua kata bahasa Sasak, Lombok, yakni 'Rangkul' (ajak, bareng) dan 'Iye' (dia). Kolaborasi tiga entitas, Seco, Serunih Studio dan seniman perupa lotim, selain itu ini adalah langkah awal untuk menumbuhkan bakat seniman baik dibidang lukis dan komunitas yang hadir untuk terus eksis pada bakatnya masing-masing"ujar Irawan.
Sambutan kedua disampaikan oleh Founder Serunih Studio, Abdul Aziz Baihaqi, yang begitu apresiasi dengan terealisasinya misi ini.
"Semoga dengan menyatunya komunitas senima malam ini bisa membentuk wadah yang bisa menumbuhkan daya senima, kita di Lotim ini seniman banyak. Namun wadahnya masih kurang, sehingga itu alasan dari kegiatan ini dilakukan" ujarnya.
Senada dengan sambutan founder Serunih Studio, Mahzan Syaro'ir, S.Pd sekaligus kurator dari 30 lukisan yang terpajang selama Rangkula berlangsung. Agenda puncak acara itu ditutup dengan talkshow dengan para pelukis di tanggal 11 juni mendatang. Namun, koleksi lukisan akan terpajang di galeri hingga setahun ke depan.