31 Oktober 2012 18:43Diperbarui: 24 Juni 2015 22:0917260
Kakek, air mataku ini sebagai salam pembuka rinduku padamu yang tak terbendung lagi. Kini aku hanya bisa membayangkan senyum mu yang selalu menawan kala itu walau tanpa gigi. Ingin sekali rasanya merasakan kembali hangatnya pelukan tubuh kekarmu itu. Sungguh aku masih ingat betul pelukan mu yang terakhir kalinya kepadaku. Saat itu aku baru saja dikhitan seperti halnya anak laki-laki lainnya yang menginjak dewasa. Dan kau yang selalu menguatkan aku saat dihantui kecemasan kala itu
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.