Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Antara Kedelai Impor, Kolam Susu, & SDM Indonesia

28 Juli 2012   02:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:32 229 1
Dini hari tadi (28/7) saya kebetulan beli makanan untuk sahur di sebuah warung makan sederhana di kawasan Jogja. “Beli nasi sama gudegnya sebungkus mbah”, kataku kepada simbah sang penjaga warung makan itu yang sudah agak sepuh. Sambil menunggu simbah membungkuskan nasi gudeg itu aku pun melihat-lihat lauk yang ada. “Wah ternyata ada tempe goreng kesukaanku”, batinku dalam hati. Tanpa basa-basi aku pun langsung menanyakan harga tempe goreng itu kepada simbah. “Mbah ini tempe gorengnya satu berapa ya?”. “Masih tetep 500 rupiah saja kok mas, tapi sekarang tempenya lebih mini dari yang biasanya mas. Maklum lah mas, sekarang harga kedelai bahan untuk membuat tempe katanya kan semakin mahal. Mau tidak mau pengrajin tempe menyiasatinya dengan memperkecil ukuran tempe”, kata simbah itu menjelaskan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun