Relevansi “Bibit, Bebet dan Bobot” dalam Mencari Jodoh
7 Juli 2012 00:43Diperbarui: 25 Juni 2015 03:1312870
Yogyakarta: Dalam masyarakat Jawa, ada satu pesan filosofi (wasiat) dari para orang tua kepada anak-cucunya terkait kunci dalam mencari jodoh atau pasangan hidup. Apabila seseorang ingin menikah maka dari target calon pasangannya itu ia harus melihat bibit, bebet dan bobot-nya terlebih dahulu. Menurut para orang tua (sesepuh ) Jawa zaman dulu, filosofi “bibit, bebet dan bobot” merupakan salah satu rahasia kesuksesan orang Jawa kala itu dalam membina rumah tangga. Sebuah rumah tangga yang dilandasi dengan memperhatikan “bibit, bebet dan bobot” sang calon pasangan sebelum melaju ke jenjang pernikahan, diyakini akan menjadikan sebuah hubungan “dalam konteks berumah tangga” nantinya menjadi lebih langgeng, sakinah, mawadah, warohmah dan penuh kebahagiaan. Betul tidaknya, percaya atau tidak, Anda boleh buktikan sendiri :)
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.