Gubernur DI Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X (65) terkesan dengan pemikiran generasi muda yang bergerak di bidang pencegahan HIV/AIDS serta perlindungan orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Menurutnya pemikiran para generasi muda tersebut berbeda dengan pemikiran generasi sebelumnya. Mereka meminta pemerintah melindungi pekerja seks komersial (PSK). Mereka juga menghendaki adanya tempat aborsi yang nyaman.
“Perubahan paradigma pikir itu luar biasa. Sekitar 10 tahun lalu, pemikiran seperti itu belum terlontar dan belum menjadi tuntutan,” kata Sultan ketika mengawali Rapat Kerja Nasional Kepala Daerah Se-Indonesia dalam Pertemuan Nasional AIDS IV, di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta beberapa hari lalu. (Kompas, Kamis (6/5))
Dalam pertemuan tersebut Sultan juga mengungkapkan bahwa generasi muda, HIV, dan AIDS merupakan tantangan setiap provinsi, kabupaten dan kota. Menurut beliau setiap kepala daerah mempunyai tanggungjawab terhadap pengembangan generasi muda serta penanggulangan HIV dan AIDS. Para orang tua dan pelaku pendidikan sebaiknya sejak dini memberikan pengetahuan tentang seks, HIV, dan AIDS kepada anak maupun siswa mereka.
Sependapat dengan penuturan Sri Sultan Hamengku Buwono X, menurut penulis sebaiknya kita semua bisa menjadi bagian dari solusi atas masalah HIV/AIDS (ODHA) yang ada di tanah air kita ini. Jangan justu menjauhi mereka (para penderita ODHA), seakan penyakit itu adalah penyakit kutukan yang harus dijauhi. Sampai kapanpun masalah HIV/AIDS tidak akan pernah terselesaikan jika masyarakat terus mengasingkan para penderita-nya. Mereka sudah cukup menderita, namun justru seringkali ditambah dengan beban sosial yang ditimbulkan oleh lingkungan masyarakat sekitarnya. Ini tentu perlu kita luruskan bersama.
Sudah saatnya masyarakat sadar HIV/AIDS. Setiap pemangku kekuasaan dari yang paling atas hingga yang terbawah (tingkat desa), harus berkoordinasi melaksanakan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS ini. Mereka (para penderita) juga saudara kita sebangsa yang harus kita selamatkan bersama dari penyakit HIV/AIDS. Jangan jauhi mereka, karena menjauhi mereka berarti membunuh mereka secara pelan-pelan. Kita bersama harus turut memberikan solusi, paling tidak semangat bagi mereka para penderita HIV/AIDS itu.