Tapi jika sekarang aku ditanya masihkah mau jadi Presiden, tentu aku fikir-fikir dulu (hehe). Memang sekarang banyak sekali yang berebut untuk mendapatkan kursi yang berlabel Indonesia 1 itu, dan segala cara dari yang halal hingga yang haram sekalipun mereka tempuh. Namun dewasa ini aku fikir menjadi seorang Presiden memanglah tidak semudah yang aku bayangkan sewaktu kecil dulu. Walaupun segalanya sudah dijamin oleh negara, namun banyak sekali beban tugas dan tanggungjawab yang harus diembannya. Memang sih dalam tugasnya Presiden dibantu oleh para menteri-menteri dan staf-staf khusus kepresidenan. Namun tetap saja ada tantangan lainnya. Yaitu ancaman terhadap keselamatan diri Presiden dan keluarganya. Maka dari itulah selalu ada Paspampres dan pengawalan VVIP setiap ada rombongan kepresidenan.
Tidak itu saja tantangan ketika menjadi seorang Presiden, ada juga ancaman yang seringkali muncul dari lawan politik yang berusaha menjatuhkan kekuasaannya. Dikit-dikit pasti yang disalahkan Presiden, sehingga ya (maaf) wajar saja kalau Pak Beye akhir-akhir ini sering dikatakan suka curhat. Menurut aku sih itu wajar-wajar saja, Presiden kan juga manusia biasa. Kepada siapa lagi harus mencurahkan unek-unek di hati dan fikirannya kalau bukan kepada rakyatnya sendiri. Tentu dengan catatan curhat Presiden tidak boleh mengintimidasi rakyat dan tidak menyinggung unsur SARA (hehe ^_^).
Kalau dalam curhat Presiden terkesan pencitraan diri atau bermuatan politik, menurut aku sih sah-sah saja di negara demokrasi yang sedang berkembang seperti Indonesia ini. Kita tidak munafik, semua orang pasti ingin citranya baik di mata orang lain. Dan untuk mencapai tujuan itu terkadang memang melalui cara-cara politik dalam arti yang luas. Dalam hal ini aku artikan politik itu sebagai sebuah seni dalam mencapai tujuan tertentu. Contohnya sederhana saja, ketika kita mau menjadi seorang selebritis dengan mengikuti event-event tertentu. Menurut aku ini sudah merupakan sebuah politik yang kita gunakan. Bagaimana kita bisa meluluhkan hati producer agar kita bisa diterima menjadi seorang artis, itu bisa dibilang contoh sederhana dari sebuah cara/seni politik. Nah yang harus menjadi perhatian kita semua adalah bagaimana seni yang digunakan dalam berpolitik itu? Apakah dengan cara-cara positif ataukah negative, tentu yang kita harapkan bersama dengan cara-cara yang positif dan bermoral.
Pada akhirnya jika kelak takdir Tuhan menetapkan aku sebagai seseorang yang pantas menjadi Presiden RI yang entah kapanpun itu, tentu sebagai warga negara Indonesia yang baik aku akan dengan senang hati bersedia. Tinggal rakyat Indonesia-nya saja bersedia apa tidak jika aku seorang yang biasa-biasa saja ini menjadi pemimpin mereka (hehe, mungkin hanya sebuah mimpi?). Namun memang tidak ada yang tidak mungkin di negeri ini, contohnya saja kita lihat (maaf) seorang Jojo dan Sinta yang tiba-tiba kini jadi artis mendadak karena video mereka di sebuah situs youtube. Nah doain saja moga-moga aku seorang yang biasa-biasa saja ini kelak juga dipilih oleh Tuhan dan rakyat Indonesia sebagai Presiden RI yang entah keberapa? Amiin Yaa Allahu…hehe ^_^