Hari ini nampak kota Jogja diselimuti abu vulkanik yang dimuntahkan oleh gunung merapi. Genting-genting rumah warga serta perkantoran dan toko-toko nampak putih diselimuti abu merapi. Jalan-jalan pun diselimuti abu vulkanik merapi hingga kira-kira 3-5 cm. Aktivitas pembelajaran di kampus banyak yang diliburkan. Para mahasiswa pun banyak yang menjadi relawan turut membantu di barak-barak pengungsian. Beberapa kampus di Jogja sementara ini juga digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi merapi. Seperti UII, UGM, UNY, dll.
Sampai sore ini nampaknya hujan abu masih terus menyelimuti kawasan kota Jogja dan sekitarnya. Para masyarakt yang berkendara atau keluar rumah dihimbau untuk memakai masker. Ternyata hal ini juga banyak dimanfaatkan beberapa pedagang asongan yang menjual masker di lampu-lampu merah. Mereka menawarkan masker dengan harga RP 3000,- per masker. Di sisi lain para polisi nampak sibuk berjaga-jaga mengatur arus lalu-lintas. Ada pula polisi yang menyisir kawasan sungai-sungai di Jogja, di kali Code contohnya. Sebab memang ditemukan beberapa korban merapi di seputar aliran-aliran sungai. Mereka merupakan korban merapi yang turut terbawa banjir lahar dingin.
Harapan kita semua tentu saja merapi bisa stabil kembali. Paling tidak semoga saja aktivitas merapi segera mereda. Sehingga tidak semakin banyak korban jiwa yang berjatuhan.