Mohon tunggu...
KOMENTAR
Vox Pop

Pengaruh Globalisasi terhadap Semangat Nasionalisme

24 September 2010   10:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:00 4330 0
Diakui atau tidak saat ini semangat nasionalisme bangsa Indonesia semakin larut tergerus oleh arus globalisasi. Nasionalisme yang melekat pada bangsa Indonesia sekarang ini bisa dibilang (maaf) penuh dengan kepalsuan. Semangat nasionalisme yang dulu pernah berkobar di dalam jiwa bangsa Indonesia ketika melawan penjajah, nampaknya kini telah terkubur bersama jasad para pahlawan dan pejuang kemerdekaan. Kini tinggal puing-puing sejarahnya saja yang tersisa. Nasionalisme yang ada pada bangsa Indonesia saat ini menurut aku sepertinya (ya maaf) sekedar teori yang di ajarkan di sekolah ataupun kampus. Atau terkadang dijadikan komoditas yang dijual lewat seminar-seminar, atau bahkan dijadikan komoditas pencitraan politik. Namun rasa nasionalisme itu belum benar-benar mendarahdaging dan menyatu dalam setiap jiwa bangsa Indonesia. Aku bukanlah seorang pengamat politik ataupun antropolog, tapi aku melihat semangat nasionalisme bangsa Indonesia sekarang ini penuh dengan syarat, alias masih kurang ikhlas (hehe). Tentu saja aku tetap berkeyakinan pasti masih ada diantara bangsa ini yang tetap memegang teguh semangat nasionalisme sejati. Mungkin sebagai contoh dalam hal ini adalah para TNI yang dengan sungguh-sungguh mengabdi kepada NKRI. Mengapa aku katakan semangat nasionalisme bangsa Indonesia saat ini penuh dengan kepalsuan? Apa itu tidak berlebih-lebihan? Aku pikir tidak ada yang dilebih-lebihkan, karena jujur saja itulah kenyataan pahit yang harus kita akui bersama (hehe). Mari kita renungkan kembali bersama. Katanya bangsa ini nasionalis, tapi coba hitung berapa banyak uang yang telah kita hambur-hamburkan untuk jalan-jalan di luar negeri atau membeli produk-produk buatan luar negeri. Dimanakah nurani bangsa ini ketika melihat kemiskinan yang masih merajalela, sementara dengan enaknya kita hidup dengan bergelimang kemewahan. Masihkah kita hafal bunyi Pancasila ideology bangsa ini, atau mungkin juga lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya? Terkadang kita justru lebih hafal lagu band atau penyanyi mancanegar ketimbang lagu kebangsaan negeranya sendiri. Itukah semangat nasionalisme bangsa ini? Hanya masing-masing kita sendiri yang bisa menjawabnya. Perlu kita sadari bersama, semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimilikibangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional sebagai dampak negative globalisasi. Tanpa adanya semangat nasionalisme, maka akan timbul perpecahan dan disintegrasi bangsa Indonesia. Tanpa adanya semangat nasionalisme dalam setiap jiwa bangsa Indonesia, maka akan dengan mudah bangsa lain mengobrak-abrik bahkan menjajah kembali Indonesia. Tentu saja ini semua tidak kita inginkan terjadi, walaupun sebenarnya kini sudah mulai muncul tanda-tanda akan hal itu. Solusi bijak untuk keluar dari semua ini adalah kita bangsa Indonesia harusbangkit kembali dengan semangat nasionalisme yang lebih besar lagi, tentu semangat nasionalisme sejati. Semangat nasionalisme yang tulus ikhlas dari dalam hati, bukan karena inginkan sesuatu (imbal balik). Dalam hal ini salah satu factor kuat yang terus mengikis nasionalisme bangsa Indonesia adalah globalisasi. Aku tidak bermaksud mengkambinghitamkan globalisasi. Tapi ini kenyataan yang memang harus kita sadari. Globalisasi menurut aku bisa diumpamakan seperti lumut hijau di pinggir kolam kita. Sekilas memang membuat kolam menjadi nampak indah dan berwarna. Namun jika kita tidak berhati-hati justru bisa membuat kita terpelesat, atau bahkan tercebur ke dalam kolam itu. Maka kita memang harus bijak dalam menyikapi adanya globalisasi. Kembali lagi, apa buktinya globalisasi telah menggerus semangat nasionalisme bangsa Indonesia? Jika bertanya buktinya apa, menurut aku ada banyak sekali, yang meliputi antara lain: => Melalui Globalisasi mampu ada semacam proses doktrinasi kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran seperti Negara-negara barat yang menganutnya. Tentu ini sebuah ancaman bagi kelangsungan ideology bangsa kita, yakni ideology Pancasila. => Aku melihat kini semakin hilang rasa cinta bangsa ini terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri yang terus membanjiri Indonesia, seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut, dll. Kita juga lebih bangga ketika berbelanja di Mall semacam Carrefour dibandingkan berbelanja di pasar-pasar tradisional. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan pudarnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. => Mayarakat kita khususnya para generasi muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia. Lihat saja bagaimana gaya hidup anak muda sekarang yang cenderung meniru budaya barat. Para generasi muda banyak yang terjebak arus negative globalisasi, sehingga berfikir kalau tidak berkiblat pada budaya barat bakalan ketinggalan zaman dan dianggap “nggak gaul”. Ini tentu sebuah peemahaman yang salah kaprah. => Berkembangnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antar sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa ini. Semua orang hanya berfikir akan dirinya sendiri dan acuh terhadap lingkungannya. Dan sebagainya...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun