Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Artikel Utama

Atap Masih Jadi Alternatif

6 Juni 2011   05:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:49 236 2
[caption id="attachment_114589" align="aligncenter" width="680" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] PT KAI Kamis (2/6/2011), memasang palang penghalang yang terbuat dari fiber yang tujuannya untuk mengurangi penumpang nakal yang ada diatas atap kereta. Ini memang langkah dengan tujuan yang baik untuk ketertiban, tapi apakah maksimal dan berhasil, yang namanya tujuan boleh baik tapi hasilnya belum tentu baik juga. Palang penghalang yang seolah-olah akan menampar para penumpang nakal itu rasanya malah menjadi sasaran empuk untuk dijadikan ajang ketangkasan memukul dan menendang oleh para penumpang nakal sebab bahan yang digunakan yaitu dari bahan yang lentur sehingga tak ada rasa takut dari para penumpang nakal bila terkena palang tersebut, munkin apabila palang dibuat dari baja akan lebih efektif dan tidak terkesan tanggung -tanggung seperti sekarang. Tapi resikonya jelas akan banyak memakan korban jiwa jika melihat banyaknya penumpang nakal yang nekat. Sebelumnya PT KAI juga telah mencoba memasang semprotan cat warna dengan tujuan nantinya penumpang yang naik keatas atap akan terkena cat sehingga pada stasiun berikutnya akan mudah ditangkap karena terkena cat tapi lagi-lagi para penumpang nakal lebih pintar, mereka menundukan badan mereka ketika kereta melelui panyamprot atau meraka sebelum naik ke atap membekali diri dengan batu dan kayu untuk melakukan aksi anarkis dengan menyambit dan melempari penyamprot dengan batu dan kayu tersebut, bahkan lucunya lagi ada yang mengenakan jas hujan untuk mengamankan diri dari cat. Ini sungguh memprihatinkan, tidak ada kesadaran dari para penumpang itu untuk bertindak aman dan benar menggunakan angkutan umum, tapi mau bagaimana lagi ini rasanya juga bukan semata - mata salah penumpang yang nakal tersebut juga. Kurangnya unit kereta yang beroperasi dan banyaknya penumpang membuat para penumpang terpaksa melakukan hal berbahaya tersebut, naik ke atas kereta menjadi alternatif. Alangkah baiknya PT KAI dan pemerintah bekerjasama untuk menambah kereta sehingga masalah atap akan teratasi, apabila tidak begitu, lebih baik kereta tak perlu diberi atap. Bukankah pemerintah di Ibukota dan kota-kota lain terus giat menggalakan program untuk masyarakatnya beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum untuk mengurangi polusi dan kemacetan, tapi angkutan umum kadang malah mengecewakan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun