Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Desah Hambar Sialan

27 April 2011   17:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:19 414 4
Aku. Rebah. Menyandar. Samping ranjangmu. Aku. Rebah. Mengepul asap, dari bibirku. Tapi kau bagai boneka salju, hai lelakiku. Dingin membosankan. Padahal, Baru saja, kau reguk. Nikmat tubuhku. Dan kau. Tetap tanpa desah. Tanpa desah.Tanpa desah. Putih kulitku tak berarti sama sekali kah? Mengepul asap. Dari bibirku. Kicau ceracau, dari mulutmu. Betapa menyebalkan perahanmu pada dadaku. Tanpa desah. Hilang rindumu. Mulutmu.Tak lagi. Menghantar rasa. Dengkurmu membuat kutangku lari, masuk lemari. Malam ini. Kau bagai mesin. Yang hambar. Melumat putingku. Dan kau kembali senyap. Masuk dalam dengkurmu. Sialan, aku masih telanjang!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun