Saat ini, dunia televisi memiliki peran yang sangat kuat dalam membentuk persepsi masyarakat tentang peran gender. Citra yang ditampilkan dalam program televisi dapat secara langsung mempengaruhi pandangan kita terhadap apa yang dianggap sebagai
"normal" atau "pantas" bagi individu berdasarkan jenis kelamin mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi bias gender dalam produksi televisi untuk menciptakan representasi yang lebih inklusif dan mewakili keberagaman gender. Bias gender juga terjadi dalam perwakilan jumlah karakter laki- laki dan perempuan dalam program televisi. Studi telah menunjukkan bahwa karakter laki-laki masih lebih dominan dalam jumlah dan ruang penyampaiannya dalam berbagai jenis program televisi. Hal ini dapat memberikan kesan bahwa peran laki-laki lebih dominan dan penting dalam masyarakat, sedangkan perempuan hanya memiliki peran pendukung atau kurang signifikan.
Televisi telah lama menjadi sarana hiburan dan sumber informasi yang memiliki pengaruh besar terhadap pandangan masyarakat terhadap peran gender. Di Indonesia, kita sering menemukan contoh-contoh representasi gender dalam program televisi yang tidak seimbang, yang memperkuat stereotip yang membatasi peran perempuan dan laki-laki. Fenomena ini tidak hanya menciptakan ketimpangan gender dalam masyarakat, tetapi juga memengaruhi persepsi masyarakat terhadap hubungan gender dalam kehidupan sehari-hari.