diastoliknya 90 mmHg. Penyakit ini juga dikenal sebagai "silent killer" karena tidak
menimbulkan tanda dan gejala yang jelas apapun kecuali telah memasuki fase komplikasi.
Secara global, prevalensi hipertensi pada tahun 2021 diperkirakan mencapai 1,28 miliar
orang dewasa berusia 30-79 tahun. Sedangkan prevalensi hipertensi di Indonesia melalui data
riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2018) saat ini sebanyak 34,1% Data ini mengalami kenaikan
dari angka sebelumnya di tahun 2013 yaitu sebanyak 25,8%.
Tingginya prevalensi hipertensi dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat seperti
kurangnya olahraga atau aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan mengkonsumsi makanan yang
tinggi kadar lemaknya
Upaya untuk menurunkan prevalensi hipertensi dapat dilakukan dengan penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat. Upaya ini dapat dicapai dengan modifikasi gaya hidup dan
pengobatan konvensional jika diperlukan. Beberapa pola hidup sehat yang dianjurkan antara
lain pola makan seimbang, aktivitas fisik teratur, mengurangi asupan garam, menghindari
minuman beralkohol, dan tidak merokok.
Hipertensi adalah kondisi serius dan dapat berdampak negatif bagi kesehatan jangka
panjang. Melalui perubahan gaya hidup sehat, pengelolaan stres, dan pemantauan medis secara
teratur, risiko hipertensi dapat diminimalkan. Ingatlah bahwa mencegah lebih baik daripada
mengobati dan menjaga tekanan darah anda dalam batas normal akan sangat bermanfaat bagi
kesehatan Anda secara keseluruhan.
Referensi :
1. https://www.jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/175
2. http://www.ejournal.umbandung.ac.id/
3. https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/pencegahan-dan-pengendalian-hipertensimengurangi-risiko-hipertensi
4. https://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/download/16389/7969
5. https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/mengelola-hipertensi-untukhidup-lebih-sehat