Diantara ke 50 daftar tersebut ada nama besar dalam dunia sepakbola saat ini seperti Mezut Ozil, Toni Kroos, Angel Di Maria, Gareth Bale, Ivan Rakitic, hingga pemenang Bllon D'or Karim Benzema.
Saat itu Piala Dunia U-17 digelar di Korea. Sadick Adams tampil untuk membela negaranya, Ghana. Sadick berperan sangat besar dalam membawa negaranya tampil dengan sempurna.
Saat ajang piala dunia itu digelar, Ghana Bergabung dalam Grup F. Ghana hanya dikalahkan satu kali oleh Jerman, dengan skor 3-2. Sadick menjadi salah satu penyumbang gol dalam pertandingan ini. Secara mengejutkan Ghana menjadi tim yang menakutkan dan wajib dipertimbangkan.
Tak hanya itu, saat melawan Trinidad dan Tobago, Ghana berhasil menang telak dengan skor 4-1 dan lagi-lagi Sadick kembali mencetak gol. Keajaiban terus datang kepada Ghana, mereka lolos ke babak 16 besar dan mampu mengalahkan Brazil dengan skor tipis 1-0, hasil ini membuat mereka lolos ke perempatan final.
Di perempatfinal ini, Ghana bertemu dengan Peru. Dengan penuh percaya diri, tim muda ini berhasil menang dengan skor 2-0. Berkat gol dari Sadick Adams itu, Ghana berhasil lolos ke semifinal Piala Dunia.
Torehan goalnya tak hanya sampai sana. Pada babak semifinal Sadick Adams nyaris menumbangkan Spanyol. Dan satu golnya pada menit ke 80' sempat membuat satu stadion terdiam, meskipun Ghana harus menelan pil pahit kekalahan dengan skor tipis 2-1.
Meskipun tak sampai pada panggung juara, ini menjadi sebuah pencapaian besar bagi Ghana. Sadick Adams dn timnya berhasil membuka mata dunia, bahwa Ghana adalah negara yang sama sekali tidak boleh dianggap remeh.
Setelah piala dunia selesai, kebahagiaan Sadick Adams masih terus berlanjut, kali ini rasa senangnya melebihi saat mencetak banyak gol di gawang lawan. Karena salah satu klub besar dunia, Atletico Madrid. Menghubunginya, dan ingin menawarkan kerjasama. Awalnya Sadick Adams mengira itu hanyalah bualan belaka, namun setelah dipastikan lagi, klub besar itu memang benar benar menawarkan surat penawaran kerja sama resmi untuk Sadick Adams.
Adams mengatakan bahwa: "Itu adalah hal terbaik dalam hidupku, saat Atletico menghubungiku, air mataku menetes dan badanku gemetar, aku merasa ini adalah mimpi, dan ini impianku selama ini, Dahulu aku hanya melihat mereka bermain di televisi. Saat Atletico menghubungiku, aku mulai membayangkan aku bermain bersama mereka dan memberikan assist kepada dia (Sergio Aguero),
Saat aku tiba di sana, aku melihat banyak pemain bintang, aku melihat ada Sergio Aguero dan Diego Forln, dan aku memiliki kesempatan untuk bermain bersama mereka, aku juga sempat mengikuti latihan dengan tim utama, ini sangat membahagiakan."
Setelah selesai menandatangani kontrak, Adams bermain untuk Atletico Madrid-B. Di sana, ia tampil luar biasa melebihi pemain lainnya, dan dalam 22 pertandingan ia berhasil mencetak 9 goal.
Saat itu semuanya berjala dengan lancar, hingga pada suatu ketika, FIFA menemukan sebuah pelanggaran pada kontrak yang ditandatngani oleh Sadick Adams.
Dalam surat yang dirilis oleh FIFA, dijelakan bahwa saat bergabung dengan Atetico Madrid, Sadick Adams ternyata sudah menjalin kontrak dengan klub lain, klub yang dimaksud FIFA ini adalah Etoile Sportive du Sahel.
Mengetahuin hal ini Sadick sangaat terkejut, pasalnya setelah Piala Dunia U-17 usai, dirinya telah menjalankan semua prosedur dengan benar untuk bisa bergabung dengan Atletico Mdrid.
Namun ternyata sebelum Sadick Adams menandatangani kontrak dengan Etoile Sportive du Sahel.
Diketahui bahwa ayah Sadick terbng ke Tunisia untuk menyelesaikan kontrak tersebut. Orangtuanya tertarik dengan uang yang akan diberikan oleh Etoile Sportive du Sahel.
Adams benar-benar tidak mengetahuin soal itu, dirinya merasa bahwa mimpinya untuk menjadi pemain bintang telah hancur. Ditambah lagi FIFA tidak memberi keringanan atas masalah itu sama sekali dan malah memberinya denda berkali-kali lipat dari jumlah kontraknya.
Saat itu Adams harus pergi meninggalkan Atletico dan meninggalkan semua mimpinya disana. Padahal saat itu ia memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Setelah meningglkan Atletico Madrid, Sadick Adams kembali bergabung dengan tim amatir di Afrika.
Sadick memutuskan pensiun saat usianya 33 tahun di bulan Juni tahun 2023 lalu.
"Itu adalah moment terbaik dala hidupku, dalam satu langkaah lagi aku aka bermain untuk tim utama Atletico, berduet dengan Sergio Aguero, dan Diego Forlan. Banyak pemain bintang disini. Sejak kecil aku hanya melihat mereka lewat televisi dan berharap suatu hari nanti aku akan bermain bersama mereka, akan tetpi ketika semuanya menjadi kenyataan, takdir berkata lain keadaku."