Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Metode Pembelajaran Make A Match di Sekolah Dasar

1 Juli 2024   23:01 Diperbarui: 1 Juli 2024   23:03 35 0
Pengertian metode pembelajaran make a match
Menurut Wulandari Suwarni dan Rendra (2018) berpendapat bahwa model pembelajaran make a match menekankan siswa untuk bekerja sama antar siswa lain dan dapat mengembangkan pengetahuan siswa melalui belajar sambil bermain.
Menurut Suprijono (dalam Astika dan Nyoman tahun 2012) mengemukakan bahwa metode pembelajaran make a match merupakan sebuah bentuk pembelajaran di mana guru yang mengarahkan permainan dan guru menetapkan tugas, pertanyaan serta memberikan informasi yang dibentuk membantu siswa dalam menyelesaikan permainan.
Metode ini sering digunakan untuk memfasilitasi pemahaman konsep melalui aktivitas mencocokkan pasangan antara dua kelompok item yang saling berhubungan, seperti pertanyaan dan jawaban, gambar dan nama, atau masalah dan solusi.

Tujuan pembelajaran make a match
Tujuan metode ini ialah untuk pedalaman materi, penggalian materi, mengajak siswa berpikir cepat, membuat siswa lebih antusias sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar, dan mengembangkan kemampuan bekerja sama.

Kelebihan dan kekurangan metode make a match
Kelebihan
1. mampu meningkatkan aktivitas
2. menyenangkan
3. Dapat menambahkan pemahaman siswa pada materi dan meningkatkan motivasi
4. Efektif sebagai sarana melatih siswa untuk presentasi
5. Melatih kedisiplinan dengan menghargai waktu
Kekurangan
1. Apabila kurang persiapan akan membuang-buang waktu
2. Pada awal penerapan siswa merasa malu berpasangan jika dengan lawan jenis
3. Apabila guru tidak memberikan arahan dengan benar maka siswa akan kurang fokus atau maksimal saat pelaksanaan
4. Guru perlu hati-hati dan bijak ketika memberikan hukuman bagi siswa yang tidak berhasil berpasangan
5. Penggunaan model yang terus-menerus akan membosankan bagi siswa

Langkah-langkah metode make a match
Menurut Shoimin (dalam Riyanti 2018)
1. Guru melakukan persiapan dengan beberapa kartu yaitu kartu pertanyaan dan jawaban
2. Setiap siswa mendapatkan satu jenis kartu
3. Siswa berpikir mengenai pertanyaan dan jawaban kartu yang dipegang tempat
4. Siswa mencari kartu apabila memiliki kecocokan dengan kartunya
5. Bagi siswa yang mencocokkan sebelum mencapai waktu maksimum maka diberikan poin
6. Apabila permainan sudah selesai satu sesi maka akan dilakukan pengocokan lagi supaya siswa dapat mendapatkan kartu yang berbeda
7. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil metode pembelajaran

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun