Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Baju Baru Koruptor

30 Mei 2013   12:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:48 140 0
Baju baru untuk para tahanan koruptor yang baru-baru ini diluncurkan KPK berubah warna dan di"design" beda dengan yang sebelumnya.

Seragam khusus untuk para perampok uang rakyat yang dimaksudkan untuk membuat efek malu itu agaknya hanya akan berbuah kesia-siaan belaka.
Menjadi malukah para koruptor?

Mari kita cermati peringai mereka ketika diwawancarai insan pers, atau di manapun saat wajahnya tertangkap kamera. Tak pernah satu kali pun menampakkan wajah bersalah, menyesal apalagi berdosa.

Mari kita saksikan dengan seksama, betapa penampilan mereka tetap saja ceria, enjoi, penuh suka cita, seperti tak pernah terjadi apa-apa.

Berharap malu dari para "penjahat berdasi" itu seumpama merindukan hujan mutiara dari langit. Jangankan malu, takut (taqwa) terhadap sang pencipta pun tidak. O, bagaimana mungkin akan malu atau takut ketika semua organ tubuhnya telah mati rasa?

Hukuman yang relatif ringan, ditambah dengan remisi dan atau sejumlah "keringanan-keringanan" yang dapat di"kondisi"kan di dalam tahanan atau lembaga pemasyarakatan menyebabkan "efek jera" hanya akan menjadi harapan hampa.

Konon, tak ada kejahatan yang sempurna. Konon pula, ketidak berdayaan dalam memberantas kejahatan tak selamanya akan berbuah kebuntuan! Melalui penanganan yang serius, berani, terarah dan tak kenal menyerah, negeri bebas korupsi akan menjadi suatu keniscayaan.

Penerapan pasal-pasal tindak pidana pencucian uang bagi para koruptor agaknya lebih tepat dan mulai membuahkan titik terang dalam menyiasati efek jera. Apalagi bila sistem "pembuktian terbalik" bisa segera diterapkan, lefel tertinggi sebagai negara terkorup di Asia Pasifik akan terhapus dari peta korupsi dunia.

Baju seragam baru Tahanan KPK diharapkan mampu menjadikan "malu baru" bagi para koruptor. Akan tetapi, andai saja hukuman seumur hidup pun dapat diterapkan, hampir pasti semboyan "adil makmur" tak hanya teronggok sebagai impian belaka.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun