Lapar. Itulah yang terbersit dalam pikiran saya setelah mendatangi sebuah expo pendidikan di salah satu hotel berbintang. Tidak mungkin saya makan di hotel, jelas dan pasti. Harganya sudah tidak masuk di kantong meskipun mampu di bayar. Teringatlah saya pada salah seorang teman yang kostnya dekat dengan hotel tersebut. Saya kemudian menghubungi dan mengajak makan, tapi ternyata dia baru saja selesai makan tapi dia bersedia menemani makan. Maka saya pun segera mengambil motor untuk meluncur ke kostnya. Jalanan begitu berliku di tambah lagi saya hanya baru sekali melewatinya. Suasana malam cukup membuat perjalanan ini menjadi lebih menantang. Seperti permainan labirin, saya harus beberapa kali melakukan putar balik karena salah arah. Sempat terlintas pikiran untuk menyerah dan memberi kabar, “Gak jadi makan ya”. Tapi “permainan” ini terlalu tanggung untuk disudahi.