Aku tidak dapat melupakanmu hingga malam ini,
walaupun kuberharap
dalam sekejap
tak merindu.
Di bawah remang
kamu tersenyum, tetapi di tidak di matamu.
Duka cita bergelayut
di antara hujan dan lengang jalanan.
Aku mungkin tidak bisa melupakanmu esok,
walaupun aku berharap tak pernah mencumbu bayang-bayang.
Namun, kubiarkan kau pergi...
Mungkin ini adil,
atas semua yang terjadi,
di antara lembar-lembar yang tlah terserak.
Atau…
Mungkin aku harus melupakanmu malam ini...
Atau di malam-malam lainnya.
Jalanan bak deretan noktah hitam.
yang lekat tak mau beranjak dari remang malam.
bahkan nyaris berada di ujung pagi.
Masih tak ada lentera...
bahkan seekor kunang-kunang...
penunjuk arah.