Dedaunan itu berserak di antara dua bangku kayu, ia tampak seperti pembatas. Tiupan angin berkalipun hanya sekedar menggeser wujudnya ke sana dan kemari. Sama sekali tak mau berpindah. Rintik datang, mencoba membawanya pergi dengan arus kecil tapi pasti. Tetap saja tak berhasil. Pagi ini, seorang laki-laki berseragam oranye datang membawa sekumpulan lidi yang menjadi  kuncup dari tongkat kayu berwarna merah. Ia menggiring dengan kasar si dedaunan. Yap, masuklah mereka ke sebuah balok besar yang beroda.Â
KEMBALI KE ARTIKEL