Yang berdiri tegak menantang badai
Ditanganku terhunus belati yang ditempa oleh panasnya rindu
Meski terluka aku akan terus berdiri
Pedih dan perih hanyalah tiupan angin sepoi bagiku
Aku ini kekasih yang terabaikan
Yang berdiri diantara tumpukan hasrat terpendam
Ditanganku terkepal godam yang ditempa oleh panasnya asa
Meski terhina aku akan terus bertahan
Caci dan maki hanyalah bisikan angin malam bagiku
Aku ini makhluk yang kehilangan pedih
Yang tertawa di dalam badai
Ditanganku tergenggam janji yang terjaga dari ingkar
Meski terkhianati aku tetap menanti
Entah kapan waktuku, aku telah kehilangan peduli