Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Mimpi

20 Juni 2020   00:30 Diperbarui: 20 Juni 2020   00:37 106 10
Dalam tatapan malam yang temaram
Ada sukacita yang beranjak pergi
Hanya terhibur mimpi tentang puisi hidup dan cahaya matahari yang akan terbit
Namun pagi tetap saja membuatku patah hati.

Duh! mengapa hanya mimpi yang menghibur
Aku terbelenggu pada senyum yang  dilemparkannya
Pada lirikan matanya, yang binarnya membawaku kembali ke masa lalu
Pada renyah suaranya, yang mendayu mengetuk pintu hasrat

Malam temaram itu.....
Seakan seluruh jagad menertawai
Hati tenggelam dalam  luapan pedih yang mengiris laksana sembilu
Merajam roh kesepian hingga terkapar

Bagaimana pun pagi yang ku nanti juga suram
Begitu gemetar mengintai dari jauh
Berisi badai yang mendengus lapar ingin memangsa tubuhku
Adakah yang lebih mengancam di sana ?

Seperti merangkak aku tak mampu beranjak
Membawa kehendak hasratku dari malam yang lapar ini
Di ujung subuh yang ceria belum juga kesedihanku tersapu
Aku sungguh  tidak mampu bangkitkan
hatiku agar ceria pada  semilir angin

Rahasia malam terus menerus menjadi tirai.
Dari seluruh hembusan angin yang menghembus ataupun yang terhembus
Dari ngarai-ngarai diantara celah perbukitan
Dari payung  mendung yang melenguh di antara kaki badai
Haruskah asa ini pasrah hanya terhibur oleh mimpi ?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun