Beberapa hari yang lalu atas rekomendasi seorang teman, saya menonton film Real Steel. Film fiksi ini dibuat berdasarkan film Steel (1956). Dia hanya berkata film ini "mirip Transformer". Ternyata yang saya dapatkan lebih dari itu. Film ini bercerita tentang seorang petarung unggul yang diperankan oleh Hugh Jackman (itu lho Wolverine X-Men) yang harus menghadapi sejumlah robot dan egonya sendiri. Siapa yang akan menang? Mesin atau manusia? Di tahun 2020, robot menggantikan manusia dalam bertinju. Charlie Kenton (Hugh Jackman) adalah mantan petinju yang hidup seorang diri menjadi petarung namun kini berada di balik robot-robotnya. Ia mempertaruhkan harta dan waktunya untuk bertanding dan memenangkan taruhan pertandingan antar gamer dan robot. Cerita diawali saat Charlie memasang robotnya, Ambush untuk bertarung dengan Black Thunder, seekor banteng milik promotor bernama Ricky. Pertandingan berakhir tidak fair, Ambush dihancurkan oleh Black Thunder. Charlie kemudian berhutang $20.000 pada Ricky dan berusaha kabur. Pasca kekalahannya, Charlie dikejutkan dengan berita kalau mantan kekasihnya meninggal. Bukan sekedar meninggalkan kesedihan, Charlie juga ditinggalkan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun, Max (anak hasil hubungan mereka dulu). Charlie tidak mengharapkan keberadaan Max pada awalnya, ia berniat melepaskan hak asuh Max pada keluarga sang mantan yang kaya raya, Debra dan Marvin. Di tengah kekalahannya, otak licik Charlie menemukan ide untuk mendapatkan tambang emas baru lewat Max. Ia akan melepaskan hak asuhnya pada keluarga sang mantan dengan syarat bisa menghabiskan musim panas bersama Max dan ia meminta uang senilai $100.000. Tanpa sepengetahuan Debra, Marvin menyetujuinya dan Max harus dikembalikan 3 bulan kemudian. Max yang mengetahui Charlie berusaha menjualnya demi robot petarung makin membenci Charlie sebagai ayahnya. Charlie berniat menitipkan Max pada temannya, Bailey Tallet (Evangeline Lilly). Lalu membeli Noisy Boy, robot legendaris yang sudah banyak memenangkan pertarungan internasional. Ternyata mereka berdua memiliki kesamaan, menyukai game dan pertarungan robot. Akhirnya Max menolak tinggal bersama Bailey dan ikur bersama Charlie melakukan perjalanan demi meraih gelar juara bersama Noisy Boy. Mereka membawa Noisy Boy ke pertandingan ilegal. Disana Noisy Boy menantang robot bernama Midas. Sayangnya kemampuan Charlie tidak mampu mengendalikan robot hebatnya, hingga kehilangan kontrol dan Noisy Boy dihancurkan oleh Midas. Kemudian Charlie dan Max pergi ke tempat penimbunan barang bekas untuk mencuri barang-barang yang mungkin bisa digunakan untuk merakit sebuah robot. Tiba-tiba Max jatuh tergelincir dari tebing. Disaat itu ia terselamatkan oleh sebuah robot usang. Merasa penemuannya itu telah menyelamatkan nyawanya, Max bersikeras membawa pulang robot yang bernama Atom itu. Atom merupakan robot yang diciptakan sebagai partner latihan bagi robot-robot petarung dan memiliki kemampuan meniru gerakan. Max sangat optimis dengan kemampuan Atom. Ia meng-upgrade Atom dengan beberapa bagian dari Ambush dan Noisy Boy.
Perjalanan Charlie berubah ketika ia melihat Max berada di balik kendali sebuah robot usang dan begitu andal menguasai lapangan tarung. Hubungan Charlie dan Max yang semula dingin kini menjadi lebih hangat layaknya anak – ayah dan juga mulai terjalin persahabatan antara mereka. Charlie yang tidak mau lagi bertinju, bersedia mengajari gerakan-gerakan tinju untuk Atom. Kemenangan demi kemenangan yang didapatkan Atom menarik perhatian seorang promotor World Robot boxing (WRB). Atom mendapat tawaran untuk bertarung di liga profesional. Berkat keahlian Charlie di bidang tinju, Atom kembali menang. Di tengah kemenangannya, Max dengan percaya diri menantang Zeus, robot yang tak terkalahkan milik seorang wanita angkuh bernama Farra Lemcova. Malamnya, Charlie dihajar oleh Ricky dan beberapa orang (persoalan hutang di masa lalu). Hal ini membuat Charlie mengembalikan Max kepada Debra, karena menurutnya dunia petarung sepertinya tidaklah baik untuk masa depan Max. Max sangat kecewa dengan keputusan itu. Charlie pun sebenarnya merasa kehilangan. Namun dengan dukungan dari Bailey, Charlie pergi menjemput Max untuk bertarung melawan Zeus. Sesaat sebelum pertandingan, Farra menawarkan diri untuk membeli Atom dengan harga tinggi untuk partner berlatih Zeus. Charlie yang gampang diiming-imingi hampir setuju dengan tawaran itu apabila Max tidak menentangnya. Banyak yang meragukan kemampuan Atom, diperkirakan Atom tidak akan mampu melewati ronde pertama. Tetapi ternyata Atom mampu bertahan, walau pada ronde terakhir sensor perintah suaranya rusak. Max memohon kepada Charlie untuk bertinju agar Atom mampu meneruskan pertandingan. Ego Charlie kembali diuji, dan ia setuju melakukan gerakan-gerakan tinju di luar ring sehingga Atom dapat meniru gerakannya. Saat yang mengejutkan terjadi saat Atom mampu melumpuhkan Zeus. Juri memutuskan Zeus memenangkan pertandingan Real Steel berdasarkan skor, tetapi Atom-lah yang menjadi "People's Champion". Akting Jackman yang biasa kita lihat begitu perkasa di film Wolverine atau Australia beberapa tahun lalu, kini kembali muncul masih dalam balutan sosok pria kuat, bisa diandalkan dan juga womanizer. Satu hal yang coba ditampilkan dalam karakter Charlie adalah kerapuhan dan sisi kebapakan yang mendadak tersentuk oleh anak seperti Max yang kadang terlihat lebih dewasa dari sang ayah. This is a great movie :) Quotes "People's champion? Sounds pretty good to me." -Max "I want you to fight for me! That's all I ever wanted!" -Max
KEMBALI KE ARTIKEL