Pagi itu masih sama seperti pagi-pagi sebelumnya. Matahari malu-malu menyelinap di antara tirai jendela, membangunkan Bayu dengan kehangatan yang tak pernah ia hargai sebelumnya. Namun, tidak ada suara ceret mendidih atau aroma kopi yang biasa menyambutnya di dapur. Rumah terasa kosong, dingin, dan sepi---persis seperti hatinya.
KEMBALI KE ARTIKEL