Malam itu, hujan turun deras di luar jendela kamar. Gemericik air yang jatuh di atas atap tak mampu menutupi kekosongan di dalam hati Khairani. Ia duduk di ujung ranjang, menatap koper yang setengah penuh di lantai. Di tangannya, surat gugatan cerai yang telah ia siapkan sejak seminggu lalu.
KEMBALI KE ARTIKEL