Dengan jarak tempuh lebih kurang 4 jam dari kota Medan melalui jalan darat menggunakan bus umum pembangunan semesta dari Terminal Pinang Baris atau kendaraan pribadi anda akan menemukan surga tersembunyi di Sumatera Utara yaitu Tangkahan. Tangkahan lokasi ekowisata yang berada di zona Taman Nasional Gunung Leuser, berada diantara dua desa yaitu Namo Sialang dan Sei Serdang. Tangkahan saat ini menjadi salah satu kawasan hutan lindung. Berdasarkan cerita dari penduduk setempat pada tahun 1994 hutan Tangkahan merupakan salah satu korban penebangan hutan secara sembarang. Banyak pohon di tebang untuk di jadikan uang, dan saat itu masyarakat belum menyadari betapa pentingnya hutan untuk keseimbangan kehidupan. Harga kayu saat itu juga sangat melambung tinggi.
Dua sungai yaitu sungai Batang Serangan dan Sungai Buluh mengalir di Tangkahan dengan kondisi yang masih bersih dan hutan yang masih asri di manfaatkan oleh penduduk setempat kemudian menjadi sumber penghasilan pengganti. Tepatnya membangun Tangkahan menjadi sebuah tempat wisata sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan pastinya.  Sekitar 45 menit anda akan melalui jalan kebun yang kurang nyaman, tetapi semua akan terbayar ketika tiba di Tangkahan.
Banyak pemgunjung yang datang sekedar untuk menikmati aliran sungai, duduk di tepian sambil bersantai atau sekedar mandi dan mengapung di atas ban. Ada juga wisatawan yang benar-benar menghabiskan waktunya beberapa hari untuk menyusuri Tangkahan, karena ternyata banyak pesona yang masih di sembunyikan di sini. Lokasi wisata ini banyak di kunjungi oleh wisatawan manca negara. Lembaga Pariwisata Tangkahan adalah tempat pertama yang akan kita temukan begitu sampai, kemudian untuk menginap kita bisa memilih penginapan di dekatnya atau penginapan di seberang sungai yang dapat di tuju dengan menggunakan rakit atau jembatan gantung. Harga kamar mulai dari Rp. 75000 s/d Rp Rp. 300.000 per malam sesuai dengan standar kamar yang kita butuhkan. Penginapan berada di tepi sungai dan di tengah hutan, anda akan di tantang untuk ini, jangan takut karena situasinya aman serta setiap penginapan telah di lengkapi dengan tempat makan.
Banyak kegiatan yang dapat kita lakukan untuk menyusuri Tangkahan. Menjelajahi hutan atau trekking hutan, menikmati suasana, melihat berbagai jenis tanaman hutan atau pohon besar yang nelum pernah di lihat sebelumnya dan bila beruntung kita bisa menemukan beberapa hewan hutan seperti beruang, orang utan dan monyet. Menyusuri sungai dengan menggunakan ban besar, menikmati pemandangan tebing sungai, dan singgah ke tepian sungai yang mengalir air hangat (di sebut goa air hangat) sekedar untuk santai melepas lelah, kemudian menuju ke air terjun kecil untuk menikmati pijatan air jatuh. Kita bisa menikmati makan siang di tepian air terjun yang lebih besar masih dengan menggunakan ban melalui jalur aliran sungai.
Bagi teman-teman yang suka jelajah goa, di sini juga ada Goa Kalong, yang bisa di tuju melalui trekking hutan selama 3 jam, kemudian berada di dalam perut gunung selama hampir satu jam. Di dalam goa kita bisa melihat bagaimana kehidupan kalong yang alami dan burung wallet. Goa air terjun mempunyai pesona nya tersendiri, jalur hutan yang kita lalui harus lebih jauh sekitar 5 jam jalan kaki. Bila kekuatan fisik kita tidak mendukung untuk jalan kaki menjelajahi hutan, jangan khawatir karena kita tetap bisa menjelajahi hutan bersama dengan gajah-gajah yang di rawat di CRU Tangkahan. Gajah-gajah ini juga menjadi salah satu pesona wisata Tangkahan. Mereka sudah di latih dengan baik dan kita bisa berinteraksi langsung. Salah satu kegiatan favorit adalah memandikan dan di mandikan gajah.
Semua kegiatan yang kita lakukan akan di pandu oleh Ranger yang sudah berpengalaman. Biaya kegiatan mulai dari Rp.50.000 sampai dengan Rp.1.500.000Â tergantung pada jenis kegiatan apa yang kita mau. Harga kegiatan ini cukup mahal, tetapi apa yang di dapatkan sebanding dengan apa yang kita bayarkan, dan semua dana yang terkumpul di pakai untuk biaya konservasi Tangkahan.