Bahasa Osing sendiri hampir sama dengan bahasa jawa namun pada akhir kalimat huruf u akan dibaca au, i menjadi ai, e menjadi ae. contohnya kata sewu (seribu) akan dibaca sewAu, siji (satu) dibaca sijAi. Kata - kata dengan huruf ba, ga, da, ja, na, ma, ra akan mendapat sisipan y diantara suku kata tersebut. Banyu (air) dibaca byanyu, dadi (jadi) dibaca dyadi, Banyuwangi sendiri akan dibaca Byanyuwangi. Nah, saya akan memberi contoh penggunaan bahasa osing berikut ini :
1. Eh,kecaruk maning ambi isun mbok (Eh,ketemu lagi dengan saya mbak).
2. Wes madyang kang? (Sudah makan mas).
3. kelendi kabyare? (bagaimana kabarnya).
Saya sendiri tertarik untuk mempelajari bahasa daerah lain yang menurut saya sangat unik, tapi sayang masih belum bisa terealisasi. hehe
Sekian dulu corat coret saya yang ingin memperkenalkan bahasa daerah kota kelahiran saya yakni Banyuwangi. Jika bukan kita yang menjaga dan membudayakan bahasa daerah,mau siapa lagi? hehe
Selamat isuk dulur lan sukses kanggo kene kabyeh (Selamat pagi saudara dan sukses untuk kita semua) :)