1 Januari 2025 17:37Diperbarui: 1 Januari 2025 17:3712528
Salahkan bila kisah indah di awal tahun belum mulai ditulis? Karena semua kata di dalam pikiran dan hati tak terbaca dengan jernih? Ah, padahal suara kicau burung sudah terdengar memecah hening Bersahut-sahutan memulai hari dengan hati yang bening Dan aku memang belum ditentukan sampai saat ini Karena aku hanyalah sebuah aksara yang akan terukir
Pena sudah ada di tangan Tetapi akhir cerita belumlah direncanakan Bagaimana isi cerita dapat dituangkan? Jendela yang kotor oleh debu itu memang mestinya dibuka saja Untuk membiarkan Sang Fajar menerangi hati gelap rawan Agar dapat kau temukan kembali kata-kata yang sempat menghilang
Wahai Sang Pujangga... Meraih sesuatu di kejauhan bukanlah sebuah fatamorgana Jika ego di dalam diri tidak menghalanginya... (benarkah?) Baiknyalah angin memang menyibaknya dengan sempurna Agar sesuatu yang bersinar itu perlahan-lahan mendekat Hingga dapat kau rasakan secara nyata Dan ketika semua penghalang telah terlepas Kau dapat mulai menuliskan aku pada lembaran pertama
Rasakanlah juga rintik hujan di kulitmu yang bening Karena tak ada yang bisa merasakannya selain dirimu sendiri Hanya engkau sendirilah yang bisa membuat itu terjadi Dan tak ada yang bisa mewakili kata-kata yang lahir dari pikiran dan hati Dengan begitu jelas dan bisa dimengerti Selain oleh empunya sendiri
Wahai sang pujangga cantik Pena sudah di tangan Tidakkah mulai kau ukir kisah indah tentang hari baru ini? Mengucapkannya ke dalam bentuk tulisan dengan penuh makna? Dan memenuhi hatimu dengan kata-kata yang tersimpan selama ini ? Untuk mulai menjalani hidup baru dengan senyum terkembang?
Hari ini buku kehidupanmu mestinya mulai dituliskan Dan aku rela menjadi huruf yang pertama Sisanya adalah semua hal yang selama ini kau pendam Di balik tirai kabut bernama ego yang melekat sangat erat Maka biarkanlah hari ini aku melanggar tradisi Meski upayaku tak jarang melewati batas-batas dan juga kaidah
Entahlah, mengapa banyak kata dalam puisi seringkali dikondisikan Oleh aturan dan rima agar tampak indah Sama sekali tidak boleh ada satu pun kesalahan Tetapi aku tidaklah bisa selalu demikian... Karena salah pengetikan terkadang bisa membuatku tertawa Dan itu sangatlah menyenangkan Bisakah Sang Pujangga juga turut merasakannya?
Wahai Sang Pujangga yang cantik nan rupawan Mari bersama-sama menatap lembaran kertas kosong yang ada di atas meja Kemudian membuka jendela yang kotor oleh debu dengan selebar-lebarnya Membiarkan Sang Fajar menerangi hati gelap rawan Meski masih banyak kata-kata yang belum ditemukan Tetapi pena sudah di tangan Dan aku sudah mulai bisa dituliskan Karena aku adalah sebuah aksara
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.