30 Juni 2024 10:03Diperbarui: 7 Juli 2024 17:0452049
Hujan masih menyisakan satu pertanyaan Akan kerinduan yang tak pernah berakhir darinya Pada tanah gersang yang enggan ia tinggalkan Saat angin membawa awan tebal menyingkir secepat kedipan mata Saat angin dengan garangnya menyapu bersih seluruhnya Tanpa satu penjelasan untuknya mengerti dan juga memahaminya
Hujan masih menyisakan segenggam kenangan akan itu Sampai waktu menyeretnya tanpa ampunan Atas kesalahan yang tak pernah ia tahu Karena begitu saja mengalihkan pandangannya Ke tempat lain saat terseret angin yang terus menderu Dan angin tetap saja begitu, selalu diam tanpa memberikan jawaban padanya
Tetapi, kini semuanya telah terlambat Ketika deru angin dan alam semesta telah berada di dalam ketenangan Hujan tak lagi dapat tersenyum hingga membeku dalam kemarahan panjang tak terucap Ia pun kemudian memilih mereda ke tepian Tanpa lagi mengingat kenangan dan satu pertanyaannya Meski kerinduan-kerinduan tetap terus berdatangan tanpa satu pun jawaban
Kini, hujan benar-benar diam di tepian Entah kapan lagi ia akan mencurahkan kasihnya Pada tanah-tanah gersang yang pernah ia tinggalkan Senyumnya lenyap begitu saja sampai ia menyadari sesuatu Kasihnya benar-benar tak bermakna tanpa keikhlasan Dan keikhlasan tak berarti apa pun tanpa bersama Sang Penciptanya
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.