Aku Terlahir dari Sebuah Kata yang Bernama Kebangkitan
30 November 2023 20:48Diperbarui: 1 Desember 2023 06:0931865
Aku telah menjadi fantasiana Kala terjebak pada pusaran waktu yang memutar sebuah peristiwa Peristiwa berulang-ulang yang melebihi putaran waktu itu sendiri Yang bergulir tanpa cahaya karena terhalang oleh kerasnya hati Menciptakan bayang-bayang semu, tanpa asa, dan juga impian Hingga jati suara tergerak mencari kedalaman makna di balik sajak-sajak indah Dalam alunan tembang asmara santa sasanti Yang berderak mengisi kekosongan batin
Aku adalah fantasiana Yang mencari bayang-bayang diri di sudut-sudut ruangan Mencari-cari di semua sudut Mencoba menemukan diri sejati yang menghilang pada pusaran waktu Merobek keheningan dan menghamburkan segenap rasa Pada rupa-rupa pikiran beraksara yang terlalu jauh mengembara Berakhir menutupi cahaya nurani dalam diri Dan menciptakan bayang-bayang semu tanpa arti
Kini, aku tak lagi terperangkap dalam fantasi Aku telah terlahir kembali dari sebuah kata yang bernama kebangkitan Fokus berjalan dan bernapas dalam kontemplasi Menorehkan garis hidup paling dalam pada kanvas semesta Hingga terwujud lukisan alam tanpa judul, dari secercah warna cahaya Yang terus berontak dalam penindasan Menuju pada cakrawala hati yang senantiasa baru, tak berulang, dan tak berujung Menelan semua bayang-bayang semu
Fantasiana adalah angan-angan tanpa batas Dunia bagi para kawi mengembara di alam pikiran Membawa pulang rupa-rupa rasa pada hati nurani yang paling dalam Membuat semua makna sirna menjelma kesadaran di setiap tindakan Maka, izinkan aku sesekali menoleh ke belakang Memastikan sejarah tak lagi berulang... Ah, inikah sejatinya makna pelepasan itu? Yang menjadikan aku hari ini bukan lagi aku yang lalu? Dan bahkan jika esok datang... Kupastikan diriku bukan lagi aku yang hari ini
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.